TURISIAN.com – Orang Minang di Sumatera Barat identik dengan makanan pedas dan berbumbu. Namun ternyata mereka juga memiliki kuliner tradisional bercita rasa manis, asam, dan gurih. Namanya Ampiang Dadiah.
Kudapan manis ini sebenarnya perpaduan dari dua bahan makanan yang unik, ampiang dan dadiah. Ampiang terbuat dari beras ketan yang dihancurkan, sedangkan Dadiah sendiri merupakan susu kerbau yang difermentasi, sejenis yogurt. Dadiah inilah yang menjadikan Ampiang Dadiah banyak disebut sebagai yogurtnya orang Minang.
Kedua bahan utama tersebut, kemudian dicampur dengan gili dan kelapa parut. Sehingga menghasilkan rasa asam, manis, dan gurih. Proses pembuatannya masih bersifat tradisional.
Dimulai dengan pembuatan dadiah terlebih dahulu. Bahan susu kerbau segar dimasukkan ke dalam potongan bambu, lalu ditutup dengan daun pisang. Diamkan susu tersebut selama 2 hari 2 malam sampai menjadi padat seperti agar-agar dengan warna kekuningan.
Tahap berikutnya masuk ke pembuatan ampiang yang terbuat dari beras ketan yang dihancurkan. Prosesnya sederhana, ampiang yang sudah ditumbuk tadi lalu dimasukkan ke dalam piring dan disiram air panas. Aduk dan tiriskan airnya.
Setelah ampiang dan dadih siap, campurkan dalam satu wadah. Tambahkan parutan kelapa dan gula aren di atasnya. Bagi pecinta makanan dingin dan segar, bisa menambahkan es batu pada kudapan tersebut. Sangat cocok disantap untuk berbuka puasa di bulan Ramadan.
Kuliner tradisional ini bisa wisatawan cicipi dengan berkunjung langsung ke Ranah Minang. Banyak diitemui di daerah Padang, Batusangkar, Solok, dan Bukittinggi.
Keunikan dan kelezatan Ampiang Dadiah, telah membawanya masuk nominasi Minuman Tradisional Terpopuler pada ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020 yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).*