Buka Tour de Borobudur, Ganjar-Gibran Pimpin Sepedaan 120 Km

MATARAM – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menaikkan tone kualitas ekosistem kreatif di daerah. Penguatannya dilakukan via Direktorat Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf. Medianya melalui Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (4/10/2021).

“Masa pemulihan pandemi Covid-19 menjadi momentum terbaik untuk mendorong kembali optimalisasi potensi yang dimiliki destinasi wisata. Untuk itu, program Pengembangan KaTa Kreatif Indonesia terus digulirkan. Apalagi, pariwisata NTB memiliki potensi luar biasa, termasuk di Pulau Lombok ini,” ungkap Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto.

Program Pengembangan KaTa Kreatif Indonesia digulirkan sejak 2016. Koneksinya sudah menjangkau 63 KaTa dan 1 provinsi yang sudah menjalani Uji Petik PMK3I. Semakin kompetitif, ada 10 daerah yang sudah mendapatkan penetapan sebagai KaTa Kreatif Indonesia pada 2019. Hariyanto menerangkan, komitmen terus diberikan pemerintah.

“Kemenparekraf/Baparekraf terus berkomitmen memberikan dukungan serta fasilitas pengembangan pariwisata bagi daerah. Kami dukung pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melalui beragam kegiatan. Salah satunya Workshop Pengembangan KaTa Kreatif Indonesia di Mataram ini,” terang Hariyanto yang hadir mewakili Deputi Bidang Pengembagan Destinasi dan Infrastruktur, Vinsensius Jemadu.

Harapan besar memang diberikan pemerintah kepada NTB melalui Workshop Pengembangan KaTa Kreatif Indonesia. Melalui event ini, diharapkan pelaku ekonomi kreatif, terutama subsektor kriya bisa menghadirkan inovasi dan menaikkan kualitasnya. Mereka juga bisa menggali seluruh potensi dan kreativitasnya, mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi.

Menurut Hariyanto, program pengembangan KaTa Kreatif Indonesia ini merupakan bagian dari strategi pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Perpres Nomor 142 Tahun 2018
mengenai Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional. “Program ini bertujuan untuk menggali, memanfaatkan, menumbuhkembangkan, mengelola dan mengkonservasi kreativitas para pelaku ekonomi kreatif dalam mendorong pemanfaatan teknologi, seni dan budaya untuk mengembangkan
potensi subsektor ekonomi kreatif yang menjadi unggulan di Kabupaten/Kota,” ujarnya.

Untuk mengoptimalkan potensinya, daerah diminta berperan aktif. Mereka mengusulkan KaTa untuk melakukan Uji Petik PMK3I. Dengan begitu, perkembangan subsektor ekonomi kreatif di daerah bisa terus dikawal Kemenparekraf/Baparekraf. Tahap berikutnya, daerah tersebut ditetapkan sebagai KaTa Kreatif Indonesia menurut subsektor ekonomi kreatif unggulan.

“Selanjutnya dapat dilakukan pendampingan untuk berkolaborasi dengan KaTa Kreatif lainnya yang memiliki subsektor unggulan
yang sama, melalui program Jejaring KaTa Kreatif,” tuturnya.

Lebih lanjut, daerah bisa mengakses informasi lengkapnya melalui website https://kotakreatif.kemenparektaf.go.id. Mereka lalu bisa menjadi member program Jejaring KaTa Kreatif dan mendapat fasilitas pendampingan. “Silahkan bergabung. Daerah juga diharapkan tetap optimistis, berinovasi, dan menaikkan kualitas karya untuk kemajuan bersama,” ujar Hariyanto.

Wali Kota Mataram yang diwakili Asisten Daerah I, Lalu Martawang mengucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf/Baparekraf yang kembali fokus membangun ekonomi kreatif, khususnya di Kota Mataram. “Tentu kami bersyukur dan berterima kasih kepada Kemenparekraf/Baparekraf yang memulai kembali fokus membangun sektor ekonomi kreatif,” papar dia.

Lalu optimistis gerakan ini akan membangun dan memacu kembali semangat pelaku ekonomi kreatif untuk berkarya kembali. “Kami optimistis semangat para pelaku ekonomi kreatif akan terpacu kembali untuk berkarya. Tentu bangkitnya sektor ekonomi kreatif akan menggerakkan kembali perekonomian dasar masyarakat,” ujar dia. (***)

Pos terkait