TURISIAN.com – Seribu orang duduk bersila di halaman Kuil Murugan, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu pagi, 21 Desember 2025.
Di tengah hiruk-pikuk ibu kota, mereka memilih hening. Nafas diatur, mata terpejam, pikiran diluruhkan.
Meditasi menjadi bahasa bersama dalam peringatan United Nation World Meditation Day 2025.
Sedangkan kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan global yang diinisiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Tujuannya, untuk menegaskan kembali pentingnya kesehatan mental, kedamaian batin, dan keharmonisan sosial.
Meditasi dipandang sebagai praktik lintas batas—melampaui agama, budaya, dan latar belakang sosial.
Sementara itu, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Uus Kuswanto menyebut momentum ini relevan bagi kehidupan perkotaan yang serba cepat dan penuh tekanan. ujarnya di lokasi acara.
“World Meditation Day menjadi pengingat penting untuk memperkuat kesehatan mental dan ketenangan batin,” ujarnya di lokasi acara.
BACA JUGA: Kuil Murugan Jakarta Bersolek, Menata Sakral dan Wisata
Praktik Universal
“Meditasi adalah praktik universal yang dapat diterima siapa pun, termasuk masyarakat Jakarta,” sambungnya.
Nada serupa disampaikan Wali Kota Jakarta Barat Iin Mutmainnah. Menurut dia, nilai-nilai yang dihadirkan dalam peringatan ini sejalan dengan ajaran semua agama.
“Semua agama mengajarkan kebaikan. Dari meditasi ini saya melihat satu pesan utama: kedamaian harus diwujudkan dalam segala situasi,” katanya.
Ia meyakini ketenangan hati akan melahirkan pikiran, ucapan, dan tindakan yang positif.
Begitu pun Iin mengaku bangga Jakarta Barat menjadi tuan rumah kegiatan berskala internasional tersebut.
Di tengah perbedaan keyakinan, suku, dan latar belakang, ia melihat meditasi sebagai kebutuhan bersama.
“Ketika kita merasakan hal positif bersama, itu menjadi kekuatan kolektif. Mudah-mudahan dari Jakarta Barat, kedamaian itu menyebar ke Jakarta dan Indonesia,” ujarnya.
Ia berharap World Meditation Day tak berhenti sebagai seremoni tahunan, melainkan menjadi ruang refleksi bersama bagi masyarakat untuk merawat hidup yang damai, inklusif, dan harmonis.
Majelis Umum PBB sejak tahun lalu menetapkan 21 Desember sebagai World Meditation Day.
Penetapan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran global akan manfaat meditasi. Terutama dalam menjaga kesehatan mental di tengah tantangan kehidupan modern. ***





