Pelancong Indonesia Lebih Pilih Destinasi Malaysia, Ini Pertimbangannya

Pelancong Indonesia
Menara Petronas yang merupakan landmark utama Kuala Lumpur, Malaysia menjadi salah satu tujuan pelancong Indonesia. (Foto: Dok.Unsplash.com/Mohd Jon Ramlan)

TURISIAN.com – Bagi banyak pelancong Indonesia, Malaysia bukan hanya destinasi luar negeri terdekat. Negeri jiran itu menawarkan perpaduan kenyamanan dan keakraban.

Ketengan dari  dari hiruk-pikuk pusat perbelanjaan di jantung kota hingga sajian kuliner yang terasa akrab di lidah.

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan Malaysia masih menjadi magnet utama wisatawan nasional (wisnas).

Pada Oktober 2025, sebanyak 28,40 persen perjalanan luar negeri warga Indonesia mengarah ke sana.

Meski begitu, angkanya turun tipis, 0,52 persen poin dibanding bulan sebelumnya.

Sementara itu, dominasi negara-negara ASEAN tetap terasa dalam peta perjalanan wisnas. Setelah Malaysia, Arab Saudi berada di urutan kedua dengan 17,85 persen. Disusul  kemudian Singapura yang mengantongi 12,79 persen kunjungan.

Tiongkok, Jepang, Thailand, Timor Leste, Kamboja, Korea Selatan, dan Australia melengkapi sepuluh besar negara tujuan.

Malaysia sendiri tetap menggaet banyak pelancong Indonesia berkat atraksi yang tak jauh-jauh dari belanja dan kuliner.

Sedangkan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Dato’ Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin, menyebut Kuala Lumpur sebagai magnet utama.

“Sebagian besar wisatawan Indonesia datang untuk berbelanja dan kulineran,” ujarnya di Jakarta pertengahan November lalu.

Kawasan Bukit Bintang menjadi gambaran paling jelas. Pada suatu malam pertengahan April, arus wisatawan mancanegara—dari Tiongkok, India, hingga Korea Selatan—membanjiri pusat perbelanjaan, deretan gerai kuliner, sampai hiburan jalanannya.

Selain belanja dan kuliner, wisata medis dan wisata alam kian memperkaya alasan kunjungan warga Indonesia ke Malaysia.

Faktor penentunya, yakni konektivitas udara yang kian rapat.

Menurut Dato’ Syed, saat ini terdapat sekitar 680 penerbangan dari Malaysia ke Indonesia, termasuk rute baru seperti Palembang dan Pontianak.

“Konektivitas ini sangat penting untuk menarik minat kedua wisatawan, baik dari Indonesia maupun Malaysia, agar terus saling berkunjung,” katanya. ***

Pos terkait