Dua Inovasi Pemprov Jabar Jalani Validasi Lapangan IGA 2025

IGA 2025
Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman saat menerima tim penilai Innovative Government Award atau IGA 2025 yang digelar Kementerian Dalam Negeri di Jabar Command Center, baru-baru ini. (Foto: Dok.Humas Jabar)

TURISIAN.com  – Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali masuk radar delapan besar provinsi terinovatif dalam ajang Innovative Government Award atau IGA 2025 yang digelar Kementerian Dalam Negeri.

Setelah melewati sesi presentasi kepala daerah awal November lalu, Jabar kini menjalani tahap krusial: validasi lapangan.

IGA selama ini menjadi barometer kemampuan pemerintah daerah menghadirkan terobosan yang berimbas langsung pada kualitas layanan publik dan tata kelola pemerintahan.

Jika kembali menyabet predikat Provinsi Terinovatif, Jabar berpeluang memperoleh Dana Insentif Fiskal dari Kementerian Keuangan. Sebuah penghargaan atas konsistensi daerah menumbuhkan budaya inovasi.

Validasi Lapangan IGA 2025 berlangsung pada 18–19 November. Tim penilai dipimpin Prof. Hyronimus Rowa dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri.

Dewan juri lainnya yakni  Dr. David Yama dari Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kemendagri, lengkap dengan para pendamping yang menelisik detail inovasi di daerah.

Sementara itu dua inovasi unggulan Jabar menjadi fokus penilaian tahun ini. Diantaranya,  layanan digital New Sambara (Samsat Mobile Jabar) besutan Bapenda. Dan, inovasi non-digital Apartemen Transit dari Dinas Perumahan dan Permukiman.

Pembukaan kegiatan berlangsung di Jabar Command Center, Selasa siang. Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman menerima tim penilai, ditemani para pimpinan perangkat daerah.

BACA JUGA: Pemda Jabar Terbitkan SE Terkait Pemanfaatan Gedung Sate Sebagai Cagar Budaya untuk Kegiatan Pemerintahan

Tim Validasi

Di ruang komando yang dipenuhi layar pemantau itu, tim validasi menggali lebih jauh pengelolaan data layanan dan berdialog dengan para pemangku kepentingan kedua program yang hadir secara virtual.

Usai sesi diskusi, tim bergerak ke Kantor P3DW III Kota Bandung di Jalan Soekarno-Hatta—lokasi implementasi New Sambara.

Mereka berbincang dengan petugas Samsat dan warga pengguna layanan yang kini bisa membayar pajak kendaraan tahunan cukup lewat gawai.

Menurut Kepala Bapenda Jabar Asep Supriatna, aplikasi New Sambara bukan hanya memangkas antrean, melainkan juga mendongkrak pendapatan daerah.

Dari Rp545 miliar pada 2020, kontribusinya diproyeksikan menembus Rp1,1 triliun pada 2025.

“Aplikasi ini sudah dipakai lebih dari 4,2 juta pengguna, meningkatkan kepatuhan pembayaran pajak, dan direplikasi oleh 17 provinsi lain,” kata Asep.

Apartemen Transit

Hari berikutnya, rombongan penilai turun ke Apartemen Transit di Desa Cangkuang, Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Di kompleks hunian sederhana itu, pemerintah menyediakan tempat tinggal sementara bagi keluarga berpenghasilan rendah dan kelompok rentan.

Disertai berbagai intervensi sosial, mulai dari pelatihan keterampilan, pembiasaan budaya baik, hingga pendampingan usaha.

Sedangkan Kepala UPTD Pengelolaan dan Pelayanan Perumahan Jabar, Taufik Rahmat, menyebut lebih dari seribu keluarga kini menempati hunian layak di Apartemen Transit.

Sementara 400 keluarga lulusan program tersebut telah berhasil memiliki rumah sendiri.

“Sejak 2020 sampai Oktober 2025, ribuan penghuni mengikuti pelatihan, edukasi budaya baik, serta pemberdayaan UMKM dengan omzet hampir Rp290 juta,” ujarnya.

Program ini juga mengurangi beban lingkungan melalui pemilahan puluhan ton sampah bernilai ekonomi.

Tahap Validasi Lapangan IGA 2025 menjadi ujian penting bagi Jawa Barat. Bila sukses, provinsi ini berpeluang mempertahankan reputasinya sebagai salah satu lokomotif inovasi pelayanan publik di Indonesia. ***

Pos terkait