TURISIAN.com – Langit Tanjung Lesung akhir pekan lalu dipadati ragam atraksi udara dalam event Aero Sport Fest 2025.
Pesawat Cessna, paramotor, hingga aeromodelling bergantian unjuk kemampuan di acara yang berlangsung di Bandara Salakanagara, Pandeglang, Banten.
Acara yang menarik sekitar 500 pengunjung itu menjadi bagian dari agenda tahunan Pusat Teritorial TNI Angkatan Udara (Pusterau) bersama pengelola kawasan wisata Tanjung Lesung.
Sementara itu Kepala Pusterau, Marsma TNI Tjahja Elang Migdiawan, mengatakan festival ini dirancang untuk memperluas pemahaman publik tentang dunia kedirgantaraan.
“Bukan sekadar hiburan,” ujar Tjahja dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat 21 November 2025.
“Festival ini mendorong kecintaan masyarakat terhadap dirgantara lewat kegiatan edukatif, rekreatif, sekaligus produktif,” lanjutnya.
BACA JUGA: Ada 2 Juta Warga Indonesia Habiskan Rp160 Triliun untuk Wisata Medis
Tanjung Lesung dipilih sebagai lokasi karena dinilai mampu memadukan kegiatan dirgantara dan pariwisata, dengan dukungan aktif masyarakat sekitar.
Selain atraksi udara, panitia menggelar lomba mewarnai untuk TK, menggambar untuk SD, hingga lomba fotografi terbuka bagi publik.
Komunitas Campervan Indonesia pun ikut meramaikan dengan memamerkan berbagai kendaraan rekreasi.
Tjahja mencatat minat anak muda terhadap olahraga dirgantara kian meningkat, terlihat dari banyaknya peserta muda dalam berbagai atraksi.
Pusterau bahkan membuka peluang memasukkan aerosport sebagai kegiatan ekstrakurikuler di SMA 2 President Boarding School.
Kehadiran perwakilan Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Kementerian Perhubungan disebutnya sebagai momentum memperkuat proses penerbitan lisensi olahraga udara (SPL).
Direktur Utama Tanjung Lesung, Poernomo Siswoprasetijo, menambahkan bahwa acara ini ikut menguatkan geliat aktivitas dirgantara di kawasan tersebut.
Saat ini Bandara Salakanagara memiliki landas pacu beraspal sepanjang 600 meter, dan sedang dikaji untuk diperpanjang 200–400 meter.
“Komunitas bandara terus bertambah,” ujar Poernomo.
“Mulai dari Indonesian Flying Club, Bandung Flying Club, hingga sekolah-sekolah penerbangan lain,” sambungnya. ***





