TURISIAN.com – Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyebut geliat pariwisata pada kuartal III 2025 menjadi salah satu penopang utama perekonomian.
Dalam pernyataan resminya di Jakarta, Jumat 7 November 2025, Widiyanti menuturkan empat sektor yang bersinggungan langsung dengan industri wisata masuk dalam daftar dengan pertumbuhan tertinggi sepanjang periode tersebut.
“Ini menegaskan bahwa pariwisata bukan sekadar pelengkap, melainkan pilar penting penggerak ekonomi nasional,” ujarnya.
Sementara itu Data Badan Pusat Statistik mencatat ekonomi Indonesia tumbuh 5,04 persen.
Lompatan itu ditopang oleh kinerja kuat sektor-sektor penunjang wisata. Seperti jasa perusahaan yang melonjak 9,94 persen seiring maraknya aktivitas biro perjalanan.
Kemudian jasa hiburan dan rekreasi yang naik 9,92 persen, transportasi dan pergudangan yang tumbuh 8,62 persen. Hal ini berkat peningkatan mobilitas udara, laut, dan darat.
Dan terakhr akomodasi, makanan, dan minuman yang terkerek 8,41 persen.
BACA JUGA: Kementerian Pariwisata Sebut Festival Asia Afrika Sebuah Perhelatan Yang Utuh
Wisatawan Mancanegara
Di tingkat global, daya saing pariwisata Indonesia ikut terdongkrak. Hingga September, kunjungan wisatawan mancanegara menembus 11,43 juta kunjungan.
Sedangkan pergerakan wisatawan nusantara mencapai 901,9 juta perjalanan.
Pemerintah optimistis target 14,6 sampai 16 juta wisatawan mancanegara dan lebih dari 1 miliar perjalanan wisatawan domestik tercapai pada akhir tahun.
Untuk menjaga momentum, Kementerian Pariwisata meluncurkan kampanye nasional “Saatnya Liburan #DiIndonesiaAja” dan melanjutkan rangkaian Kharisma Event Nusantara hingga akhir tahun
Kolaborasi dengan pemerintah daerah, pelaku industri, dan komunitas kreatif disebut Widiyanti sebagai kunci menghadirkan paket wisata yang menarik sekaligus berkelanjutan.
Begitu pun dengan partisipasi Indonesia dalam World Travel Market (WTM) London 2025 juga menjadi etalase diplomasi ekonomi kreatif.
Dengan tema “Go Beyond Ordinary”, pemerintah menampilkan wajah baru pariwisata yang menonjolkan kualitas, keberlanjutan, dan kekhasan budaya.
Sinergi lintas sektor, kata Widiyanti, akan terus dipererat untuk memperluas dampak ekonomi di daerah, membuka lapangan kerja, dan merawat kebanggaan terhadap budaya nasional.
“Dengan semangat kolaborasi, kami ingin menjadikan pariwisata sebagai simbol kemajuan dan daya saing Indonesia di kancah global.”
Ia menambahkan, kehadiran aktif Indonesia di berbagai forum internasional diharapkan dapat mempertegas posisi negara sebagai pemain utama industri pariwisata dunia.
Melalui kerja sama yang adaptif dan inovatif, pemerintah menargetkan fondasi pariwisata yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan. ***





