TURISIAN.com — Dentingan nada Hey Jude menggema di Umasan Resto, Serpong, Minggu malam, 26 Oktober lalu.
Di bawah cahaya lampu temaram, puluhan penggemar The Beatles dari berbagai usia bernyanyi bersama, merayakan satu momen bersejarah.
Utamanya bagi komunitas pencinta Fab Four di Tangerang Selatan yakniu lahirnya Beatlemania Tangsel Society (BTS).
Presiden Beatlemania Indonesia sekaligus Ketua Umum Indo Beatlemania Club (IBC), Agus Sutisna—yang akrab disapa GuzCoy—mengukuhkan langsung pengurus inti BTS.
Sementara itu Kezia Emanuela Setiawan dipercaya sebagai ketua, didampingi Bambang Permadi sebagai wakil ketua. Kemudian Deddy Kristanto sebagai sekretaris, dan Dian Warastuti di posisi bendahara.
Sedangkan pengukuhan itu menjadi bagian dari acara bertajuk The Beatles Great Night. Hasil kolaborasi panitia pembentukan BTS dan manajemen Umasan.
Tentu saja, dengan dukungan penuh IBC sebagai organisasi payung Beatlemania di Indonesia.
“IBC memiliki tanggung jawab untuk mengayomi dan mengakomodasi komunitas Beatlemania di berbagai kota dan kabupaten,” ujar GuzCoy.
Pernyataan itu dibenarkan Tuanku Herman JRM, penggagas dan deklarator Indo Beatlemania Club yang berdiri sejak 27 April 2004, sekaligus Presiden Beatlemania Indonesia pertama.
BACA JUGA: Dari Timur Bandung, Musik Bawah Tanah Bersuara Pemberontakan
All Together Now
Dengan semangat All Together Now, para penggemar The Beatles yang hadir malam itu mendeklarasikan terbentuknya BTS.
Mereka ingin menegaskan, pesan cinta dan perdamaian dari musik The Beatles tak pernah usang dimakan waktu.
Suasana malam terasa akrab dan hangat. Lagu-lagu legendaris seperti Let It Be dan All You Need is Love mengalun, membawa hadirin pada perjalanan nostalgia yang panjang.
“Selain ajang musik, kegiatan ini juga menjadi forum silaturahmi dan komunikasi antar-Beatlemania di Tangerang Selatan,” kata GuzCoy.
Ia berharap Beatlemania Tangsel Society tak berhenti di ruang nostalgia semata.
Komunitas ini diharapkan menjadi wadah kreatif yang menumbuhkan semangat kolaborasi lintas generasi. Sekaligus mendorong tumbuhnya band dan musik lokal di wilayah tersebut.
“BTS bukan hanya tempat mengenang The Beatles, tapi ruang bagi ide, kreativitas, dan kebersamaan,” ujar GuzCoy.
Ke depan, Umasan Resto bersama Beatlemania Tangsel Society akan menjadi pusat aktivitas dan tempat berkumpul rutin bagi para penggemar The Beatles di kawasan Tangerang Selatan. ***





