KSOP Labuan Bajo Terbitkan Peringatan Cuaca Ekstrem di TN Komodo

TN Komodo
Kapal pesiar di Labuan Bajo. (Foto: Do.Unsplash.com/Frans Daniels)

TURISIAN.com — Cuaca buruk kembali mengancam pelayaran di kawasan perairan TN Komodo.

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo menerbitkan notices to mariners pada Minggu, 3 Agustus 2025.

Peringatan ini sebagai respons atas prediksi gelombang tinggi dan angin kencang yang diperkirakan melanda wilayah itu.

Kepala KSOP Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, mengimbau seluruh nakhoda untuk meningkatkan kewaspadaan. Terutama saat  melintasi perairan Labuan Bajo hingga kawasan selatan Pulau Padar, Komodo, dan Rinca, untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Perairan tersebut berpotensi dilanda cuaca ekstrem mulai 4 hingga 8 Agustus,” ujar Stephanus dalam pernyataan tertulisnya, Minggu sore, 3 Agustus 2025.

Ia menegaskan agar para nakhoda memantau perkembangan prakiraan cuaca melalui laman resmi BMKG di peta-maritim.bmkg.go.id.

Disamping itu juga harus  memastikan kelaiklautan kapal sebelum berlayar.

“Jika cuaca memburuk, segera berlindung dan beri tahu kapal lain jika terdapat potensi bahaya,” ujarnya.

KSOP juga mengingatkan pentingnya koordinasi antar-pemangku kepentingan pelayaran.

“Nakhoda wajib menjalin komunikasi intensif dengan Syahbandar dan Basarnas jika cuaca memburuk secara signifikan,” kata Stephanus.

BACA JUGA: Kawasan Labuan Bajo Siaga Gelombang Tinggi, Wisatawan Diimbau Tunda Pelayaran

Gelombang Tinggi Intai Bali Selatan

Sementara itu, gelombang laut setinggi hingga enam meter diprediksi bakal menghantam sejumlah perairan di selatan Bali hingga Rabu, 6 Agustus 2025.

BMKG menyebut area terdampak meliputi Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, dan perairan laut selatan Bali.

Sedangkan jalur-jalur ini merupakan nadi transportasi laut dan ekonomi Bali:

  • Selat Bali, jalur utama penyeberangan antara Jawa dan Bali.
  • Selat Lombok, penghubung vital antara Bali dan NTB.
  • Selat Badung, lintasan penting nelayan dan wisatawan dari Denpasar ke Nusa Penida.
  • Perairan selatan Bali, zona operasional utama kapal perikanan tangkap.

Gelombang tinggi sempat terekam oleh warga dalam video amatir saat sebuah kapal penumpang dihantam gelombang besar di Selat Bali, Selasa, 6 Agustus 2025.

Kondisi ini dikhawatirkan akan mengganggu distribusi logistik dan mobilitas warga serta wisatawan antar-pulau. ***

 

Pos terkait