Wisata ke Amazon, Menyusuri Sungai, Menyapa Satwa, Menyelami Hutan Purba

Amazon
Menyusuri sungai Amazon di Amerika Selatan benar-benar memberikan experience tersendiri. (Foto: Dok.Unsplash.com/Nareeta Martin)

TURISIAN.com – Sungai tak pernah benar-benar diam di Amazon, Amerika Selatan. Arusnya mengalir melewati akar-akar pepohonan raksasa, membawa pelancong menembus kabut tipis hutan yang memeluk dari segala arah.

Inilah aktivitas wisata paling digemari di kawasan yang dijuluki paru-paru dunia itu. Menyusuri rimba dari atas perahu, hingga bertemu dengan satwa liar yang hanya hidup di sini. Dan hal ini mustahil ditemukan di belahan bumi lain.

Amazon adalah hutan hujan tropis terbesar di dunia, membentang seluas 6,7 juta kilometer persegi di jantung Amerika Selatan.

Sedangkan sekitar 60 persen wilayahnya berada di Brasil, sisanya tersebar di delapan negara lain. Kedelapan negara itu adalah  Bolivia, Kolombia, Ekuador, Guyana, Peru, Suriname, Venezuela, dan Guyana Prancis.

Sementara itu, data dari World Wide Fund for Nature (WWF) menunjukkan bahwa hutan ini menjadi rumah bagi keragaman hayati yang belum seluruhnya dikenali sains.

Sementara pintu masuk paling umum menuju rimba Amazon terletak di Brasil, melalui Bandara Internasional Manaus (MAO), ibu kota negara bagian Amazonas.

Kota ini berdiri di tepi utara Sungai Negro, berbatasan langsung dengan Sungai Amazon.

Dari sini, pelancong melanjutkan perjalanan menggunakan perahu kayu menyusuri sungai, menuju penginapan di tengah hutan. Beberapa di antaranya hanya bisa dijangkau lewat air.

Aktivitas di Amazon

1. Menyusuri Sungai

Lonely Planet mencatat, hampir seluruh wisatawan yang datang ke Amazon menjadikan perjalanan menyusuri sungai sebagai pengalaman utama. Di atas perahu terbuka, udara hutan yang lembap dan sarat oksigen menjadi penyambut setia. Sungai Amazon tak sekadar rute transportasi, melainkan habitat bagi spesies unik. Termasuk ikan piranha, yang sesekali boleh dipancing oleh wisatawan, dengan pengawasan operator tur.

2. Mengamati Satwa Liar

Amazon adalah pentas liar yang tak pernah sunyi. Di balik dedaunan, uakari botak atau monyet merah berwajah nyaris manusia bergerak lincah. Malam hari, cahaya senter sering menangkap kilau mata anakonda yang berdiam di tepi rawa. Jaguar, lumba-lumba air tawar, katak panah beracun, hingga kupu-kupu transparan ikut memperkaya daftar fauna endemik kawasan ini.

3. Bertemu Penduduk Asli

Sekitar 47 juta orang tinggal di kawasan Amazon, 2,2 juta di antaranya merupakan masyarakat adat yang menggunakan tak kurang dari 300 bahasa. Wisata ke rimba tak lengkap tanpa singgah ke permukiman lokal. Mengunjungi rumah warga, mendengar kisah dari para penyadap karet di kota kecil Alter do Chão. Atau menyaksikan ritual suku setempat yang bertahan hidup beriringan dengan hutan.

4. Menjelajahi Taman Nasional

Petualangan di Amazon bisa berlanjut ke sejumlah taman nasional. Salah satunya, Taman Nasional Jaú, yang mencakup area seluas 23 ribu kilometer persegi. Taman nasional terbesar kedua di Brasil. Ada pula Taman Nasional Anavilhanas, gugusan lebih dari 400 pulau di tengah Sungai Negro. Lumba-lumba merah muda, burung eksotis, dan caiman. Kerabat buaya—menjadi penghuni tetap kawasan ini.

Di Amazon, waktu terasa beku dalam lembap. Tapi di balik kabut dan gemuruh serangga malam, tersimpan pengalaman yang tak bisa dibeli di tempat lain. Pertemuan intim dengan alam yang masih bicara dalam bahasa purba. ***

Pos terkait