TURISIAN.com – Danau Tambing, mutiara tersembunyi di jantung Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah, kini beradaptasi dengan denyut digital.
Sejak Oktober 2024, pembayaran tiket masuk telah bergeser ke sistem non-tunai via QRIS. Sebuah langkah yang digaungkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan sekaligus mengikuti arus modernisasi.
Sementara itu, Armayanti Massang, Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu, mengakui upaya ini tak luput dari tantangan.
“Masih banyak pengunjung yang melakukan pembayaran secara tunai di loket,” ujarnya, merujuk pada evaluasi hingga Maret 2025.
Sosialisasi gencar dilakukan untuk membiasakan wisatawan dengan cara pembayaran baru ini.
BACA JUGA: Hariara Pohan, Jejak Bersih dari Bukit Holbung Dibalik Danau Toba
Sedangkan, inisiatif digitalisasi ini selaras dengan visi Kementerian Kehutanan agar seluruh layanan objek wisata beralih ke sistem digital.
Tujuannya jelas, yakni mempermudah transaksi pengunjung dan mengefisienkan layanan.
Untuk mendukung kelancaran sistem ini, Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu bahkan menggandeng operator telekomunikasi demi memastikan jaringan seluler yang memadai di area Danau Tambing.
Terletak di ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut, di Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Danau Tambing menawarkan pesona alam yang memukau.
Harga tiket masuknya pun terjangkau, mulai dari Rp 10.000 untuk wisatawan nusantara pada hari kerja.
Dan Rp 15.000 pada akhir pekan. Sebuah terobosan digital yang patut dinanti dampaknya terhadap pengalaman berwisata di tengah belantara Sulawesi. ***