TURISIAN.com – Denting gamelan menggema di antara pepohonan. Aroma dupa melayang di udara musim semi, dan cita rasa kuliner khas Bali menguar dari deretan warung. Ini bukan di Gianyar, melainkan di Kallenkote, Belanda.
Selama delapan hari, 27 April hingga 4 Mei 2025, Taman Indonesia Kallenkote akan menjelma menjadi Kampung Bali.
Festival Bali, tajuk perhelatan ini, menghadirkan pengalaman imersif khas Pulau Dewata di jantung Eropa.
Tak sekadar parade budaya, festival ini adalah hasil kerja sama antara Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Den Haag dengan Yayasan Bali Abdi Samasta. Termasuk, komunitas diaspora Bali di Belanda. Tujuannya tak lain: diplomasi budaya.
Pengunjung akan diajak menikmati tarian-tarian sakral, alunan gamelan, hingga mencicipi kuliner otentik Bali. Diantaranya, sate lilit, lawar, dan sambal matah.
Ada pula workshop membuat canang sari, pameran produk budaya, hingga pemutaran film dokumenter tentang Bali.
BACA JUGA: Catatan Sejarah, Setelah Ratusan Tahun di Belanda 272 Objek Warisan Budaya Pulang ke Indonesia
Sementara itu, puncak acara berlangsung pada 3 Mei 2025, bertepatan dengan peresmian Pura Shanta Citta Bhuwana—pura Hindu Bali pertama di Belanda.
Sedangkan, prosesi sakral Melaspas dan Ngenteg Linggih akan dipimpin oleh Ida Shri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa dari Bali.
Acara ini juga dihadiri Gubernur Bali I Wayan Koster serta sejumlah tokoh Indonesia di Belanda.
Pura tersebut dibangun sebagai tempat ibadah dan pusat spiritual bagi warga Bali di Eropa.
Keberadaannya mencerminkan keteguhan diaspora Bali menjaga identitas dan warisan budaya di tanah rantau.
Festival ini sekaligus memperlihatkan wajah lain diplomasi yakni budaya sebagai jembatan.
Tak hanya mempererat hubungan Indonesia–Belanda, tapi juga menjadi panggung bagi diaspora Bali menegaskan eksistensinya di pentas global. ***