Konser Batal, Aisha Retno dan Penyelenggara Saling Singgung

Aisha Retno
Penyanyi asal Malaysia Aisha Retno saat tampil dalam satu pertunjukan musik. Ia batal menggelar konser musik di Indonesia karena penjualan tiket yang minim. (Instaggram/@aisharetno02)

TURISIAN.com – Konser penyanyi Malaysia, Aisha Retno, yang dijadwalkan berlangsung di Zepp KL pada 16 November 2024, berakhir dengan pembatalan yang penuh kontroversi.

Kharisma Music International, pihak penyelenggara, mengumumkan pembatalan tersebut akibat rendahnya penjualan tiket.

Dari 2.414 tiket yang disediakan, hanya 98 lembar yang terjual, ditambah 100 tiket untuk media.

“Dari total 2.414 tiket, hanya 98 yang laku, sementara 100 diberikan kepada rekan media,” ujar Yuka Kharisma, pemilik Kharisma Music International, seperti dikutip dari World of Buzz 21 November 2024.

Namun, klaim ini tidak diterima begitu saja oleh Aisha Retno. Dalam pernyataannya, ia menilai penyelenggara kurang berkomunikasi dengan manajemennya.

Bahkan tidak membahas keputusan pembatalan sebelum diumumkan secara resmi.

Yuka membantah tuduhan tersebut. Ia menyebut komunikasi antara pihaknya dan manajemen Aisha Retno Entertainment (ARE) sudah dilakukan berkali-kali.

“Kami telah berdiskusi beberapa kali, dilanjutkan dengan proposal dan surat. Jadi, pernyataan bahwa Aisha tidak mengetahui pembatalan itu tidak akurat,” katanya.

Sementara itu, pihak Kharisma Music dan ARE sebelumnya sempat sepakat menunda konser hingga 2025.

BACA JUGA: Yura Yunita Siap Gelar Konser Tunggal Bingah Yura di Istora Senayan

Masalah Keuangan

Namun, setelah berlarut-larut tanpa kepastian tanggal baru, keputusan pembatalan pun diambil. Di sisi lain, konflik ini diperkeruh oleh masalah keuangan.

Yuka mengungkap bahwa pihaknya meminjamkan dana sebesar 83.000 ringgit (sekitar Rp 296 juta) kepada Aisha.

Pinjaman tersebut, untuk mendukung penampilannya di Anugerah Juara Lagu (AJL) 38, Maret lalu.

Dari jumlah itu, Aisha baru mengembalikan 6.000 ringgit (sekitar Rp 21 juta).

“ARE berdalih bahwa pinjaman itu adalah bentuk sponsor. Namun, sejak awal kami sudah menegaskan bahwa ini adalah pinjaman yang harus dikembalikan melalui hasil konser tunggal,” kata Yuka.

Ia juga menyebut bahwa pihaknya telah mengalami kerugian hingga 150.000 ringgit (sekitar Rp 535 juta) akibat pembatalan ini, meski tidak akan menuntut ganti rugi tambahan.

Yuka menegaskan bahwa pembatalan ini adalah pengalaman pertama bagi Kharisma Music International.

“Kami sebenarnya tidak pernah ingin membatalkan konser. Ini keputusan yang sangat berat,” ujarnya.

Sedangkan dari pihak Aisha Retno belum memberikan tanggapan lebih lanjut terkait tuntutan pembayaran sisa pinjaman maupun komentar Yuka Kharisma. ***

Pos terkait