Stasiun Kereta Api Tertinggi di Indonesia, Antara Sejarah dan Keindahan Alam

Stasiun Kereta Api
Berdiri sejak 1890 di Kabupaten Bandung, Stasiun Nagreg merupakan yang tertinggi di Indonesia. (Foto: Dok.PT KAI)

TURISIAN.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat beberapa stasiun kereta api yang tak hanya berfungsi sebagai pusat transit. Tetapi juga menyimpan pesona alam yang memukau.

Sementara itu, Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyebutkan bahwa dari sepuluh stasiun tertinggi di Indonesia, delapan di antaranya berada di wilayah Daop 2 Bandung.

Dua lainnya berada di bawah wilayah Daop 1 Jakarta dan Daop 4 Semarang.

Berikut adalah sepuluh stasiun kereta api tertinggi di Indonesia, yang tak hanya menjadi jalur penting perkeretaapian, tetapi juga gerbang menuju keindahan alam yang menakjubkan:

  1. Stasiun Nagreg (+848 m) Berdiri sejak 1890 di Kabupaten Bandung, Stasiun Nagreg merupakan yang tertinggi di Indonesia. Meski hanya kelas III, stasiun ini memegang peran historis dalam perkembangan perkeretaapian. Jalur-jalurnya membentang di tengah lanskap dataran tinggi yang curam, menjadi tantangan tersendiri bagi operator kereta api.
  2. Stasiun Lebak Jero (+818 m) Berlokasi di Kabupaten Bandung, stasiun kelas III ini menjadi persinggahan kereta api lokal rute Purwakarta-Cibatu. Keindahan alam sekitar menjadikannya salah satu lokasi favorit para pecinta kereta api. Dari sini, pemandangan pegunungan yang memukau kerap menyapa setiap penumpang.
  3. Stasiun Cipeundeuy (+772 m) Dijuluki “stasiun sakti”, Stasiun Cipeundeuy menjadi titik pemeriksaan rem wajib sebelum kereta melintasi jalur terjal. Lokasinya bukan hanya penting dari sisi operasional, tetapi juga memberikan pengalaman unik bagi penumpang yang melalui jalur ini.
  4. Stasiun Andir (+750 m) Terletak tak jauh dari pusat Kota Bandung, Stasiun Andir dulunya digunakan sebagai tempat turun naik penumpang KA lokal. Meski kecil, stasiun ini berperan penting sebagai titik transit, memudahkan pergerakan warga lokal dalam kesehariannya.
  5. Stasiun Cimindi (+736 m) Di antara Kota Cimahi dan Bandung, Stasiun Cimindi menjadi tempat transit strategis. Dengan aktivitas masyarakat yang padat, Cimindi melayani kereta lokal dan menawarkan suasana kehidupan yang dinamis di sekitarnya.
  6. Stasiun Cimahi (+723 m) Stasiun penting di kawasan Cimahi ini melayani baik kereta lokal maupun jarak jauh. Dengan fasilitas yang lengkap, Stasiun Cimahi menghadirkan pengalaman perjalanan yang nyaman di tengah kesibukan kotanya.
  7. Stasiun Bedono (+711 m) Berada di Kabupaten Semarang, Stasiun Bedono menawarkan keindahan alam sekitar yang asri. Jalur kereta api yang bergerigi di dekatnya menjadi daya tarik tersendiri, memberikan sentuhan unik bagi para pelancong yang ingin menikmati keindahan pegunungan.
  8. Stasiun Ciroyom (+709 m) Stasiun ini merupakan titik penting di Kota Bandung bagi kereta lokal. Lingkungannya yang ramai dengan aktivitas masyarakat dan pedagang menambah kesan hidup bagi stasiun yang menjadi pintu gerbang menuju berbagai destinasi di Bandung.
  9. Stasiun Cigombong (+699 m) Terletak di Kabupaten Bogor, Cigombong menyuguhkan suasana tenang bagi penumpang kereta lokal yang ingin menikmati keteduhan alam pegunungan. Meski tidak terlalu ramai, stasiun ini tetap menawarkan kenyamanan dalam perjalanannya.
  10. Stasiun Leles (+697 m) Stasiun Leles, di Kabupaten Garut, terletak di dataran tinggi yang dikelilingi oleh panorama alam memukau. Udara segar dan lanskap pegunungan menjadikannya destinasi favorit bagi penumpang yang ingin sejenak melepas penat di tengah alam terbuka.

Anne Purba menambahkan bahwa stasiun-stasiun ini bukan hanya titik transit. Tetapi juga pintu gerbang menuju destinasi wisata yang kaya akan pesona alam, seperti air terjun dan danau.

“Kami berharap, keberadaan stasiun-stasiun di ketinggian ini tak hanya memudahkan mobilitas. Namun,  juga menjadi motor penggerak ekonomi lokal melalui sektor pariwisata,” tutup Anne.

Pos terkait