TURISIAN.com – CEO Kagum Group Henry Husada menyambut baik upaya penjajakan kerjasama antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dengan negara Pakistan.
“Ini tentu menjadi langkah positif untuk mengembangkan sekaligus membangun hubungan bisnis dengan negara Pakistan. Baik itu, di sektor perdagangan, pariwisata maupun pertanian,” kata Henry usai mendampingi Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid menerima tamu dari Pakistan di Jakarta, Kamis 13 Juli 2023.
Henry mendampingi Arsjad untuk menerima kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri Pakistan Asad Majeed Khan di Kantor Kadin, Jakarta.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan MOU tentang pendirian Indonesia-Pakistan Business Council.
BACA JUGA: Ketua Kadin Jatim Sebut Sektor Pariwisata Bakal Tumbuh Dua Kali Lipat
Menurut Henry, dalam kesempatan pertemuan dengan jajaran Kementerian Luar Negeri Pakistan tersebut banyak di Bahasa peluang-peluang kerjasama di berbagai bidang.
Dan, beberpa hal penting terkait ekonomi juga dibahasa dalam pertemuan tersebut. Diantaranya adalah kerja sama pariwisata, women entrepreneur, dan outbound investment.
Komoditas Unggulan
Termasuk, urgensi marketing komoditas-komoditas unggulan Indonesia.
“Saya melihat, Pakistan punya keinginan kuat untuk dapat meningkatkan kerja sama TTI (Trade, Tourism and Investment). Yakni, sebagai upaya bersama untuk pemulihan ekonomi nasional kedua negara pasca pandemic,” papar Henry.
BACA JUGA: Menparekraf akan Dorong Solo Sebagai Salah Satu Destinasi Unggulan MICE
Kerja sama ekonomi kedua negara memiliki kontribusi yang positif bagi upaya pemulihan ekonomi Indonesia – Pakistan.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai total perdagangan kedua negara pada 2020 telah mencapai US$ 2,58 miliar, meningkat dari US$ 2,32 miliar di tahun 2019.
Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Pakistan pada 2020 adalah palm oil and its fraction, coal, artificial staple fibres. Kemudian, synthetic staple fibres, dan parts of the accessories of motor vehicles.
Sedangkan, komoditas impor utama Indonesia dari Pakistan pada 2020 adalah semi-finished products of iron or non-alloy steel, rice, citrus fruit, undenatured ethyl alcohol, serta frozen fish.***