Taman Penangkaran Rusa Kembali Dibuka, Kini Menjadi Tujuan Favorit Libur Akhir Tahun

Taman Penangkaran Rusa
Rusa-rusa di Taman Penangkaran Rusa Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman, Lampung saat diberi makan. (Foto: Dok.@tahurawanabdulrachman)

TURISIAN.com – Jejak langkah pengunjung kembali ramai menyusuri rimbun pepohonan di Taman Penangkaran Rusa Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman, Lampung.

Setelah sempat berbenah, kawasan konservasi itu menjelma menjadi tujuan wisata edukasi favorit warga selama libur akhir tahun 2025.

Sejak dibuka kembali pada 11 Desember lalu, penangkaran rusa ini hadir dengan wajah baru.

Pemerintah Provinsi Lampung menggandeng pihak swasta, Bungsu Grup, untuk mengelola kawasan tersebut dengan konsep wisata edukasi. Sekaligus perjalanan penyembuhan—healing trip—yang tetap berpijak pada prinsip konservasi.

“Ada perubahan konsep pengembangan. Kawasan ini kini ditata agar bisa dimanfaatkan sebagai wisata edukasi sekaligus ruang rekreasi berbasis alam,” ujar Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Yanyan Ruchyansyah, di Bandarlampung, Rabu 31 Desember 2025.

Menurut Yanyan, pendekatan baru itu membuat penangkaran rusa kembali diminati masyarakat, terutama saat libur Natal dan akhir tahun.

Daya tariknya tak hanya pada keberadaan rusa-rusa konservasi, tetapi juga pengalaman menyatu dengan alam.

Pengunjung diajak menelusuri jalur tracking di bawah kanopi pepohonan. Bersantai di kafe bernuansa hutan, hingga memberi makan rusa secara langsung—aktivitas yang paling diminati anak-anak.

Pengembangan kawasan dilakukan bertahap, dengan tetap mematuhi regulasi konservasi Tahura Wan Abdul Rachman.

BACA JUGA: DAMRI Buka Jalur Darat Depok–Lampung, Targetkan Pelancong

Optimalisasi aset

Ke depan, area ini akan dilengkapi pusat oleh-oleh berbasis hasil hutan bukan kayu yang dikelola kelompok tani hutan, area piknik, hingga lokasi pernikahan terbuka.

“Minat masyarakat terhadap wisata alam yang segar terus meningkat. Ini juga menjadi upaya optimalisasi aset pemerintah daerah melalui kerja sama dengan swasta,” kata Yanyan.

Penangkaran rusa yang kini direbranding menjadi Farmday Mountainside at Tahura Wan Abdul Rachman itu menawarkan alternatif wisata dekat kota.

Henny, salah seorang pengunjung, mengaku sengaja memilih tempat ini untuk menghabiskan libur akhir tahun bersama keluarga.

“Sekarang lebih suka wisata yang dekat dengan alam. Setiap hari kerja kita menatap layar—ponsel, komputer. Di sini bisa dapat udara segar, lihat pohon-pohon,” ujarnya.

Bagi anak-anaknya, interaksi langsung dengan hewan menjadi pengalaman yang tak tergantikan layar gawai.

Selain itu, jarak yang relatif dekat dari pusat Kota Bandarlampung menjadi pertimbangan.

“Musim hujan, kalau bepergian jauh risikonya lebih besar. Jadi kami pilih tempat yang masih di dalam kota,” kata Henny.

Di tengah tren wisata berbasis alam, taman penangkaran rusa Tahura Wan Abdul Rachman menemukan momentumnya kembali. Menawarkan pelarian singkat dari kepadatan kota, tanpa meninggalkan prinsip konservasi.

Pos terkait