Mencari Ruang Kebersamaan Keluarga di Jakarta, Coba Kunjungi Tempat Ini

Kebersamaan Keluarga
Para pengunjung menikmati suasana malam di ruang publik, Taman Ismail Marzuki. (Instagram/@tim.cikini)

TURISIAN.com – Libur akhir tahun hampir selalu menjanjikan kebersamaan keluarga. Namun di Jakarta, janji itu kerap berhadapan dengan kenyataan.

Sebut saja,  pusat perbelanjaan yang sesak, wahana bermain yang penuh antrean, dan anak-anak yang lekas kehilangan minat.

Mencari kegiatan yang ramah keluarga sekaligus memberi ruang belajar sering kali bukan perkara mudah.

Belakangan, ruang imersif mulai dilirik sebagai alternatif. Dengan memadukan teknologi visual, suara, dan elemen interaktif. Maka, ruang-ruang ini menawarkan pengalaman yang melampaui sekadar melihat.

Pengunjung diajak masuk ke dalam cerita, menjelajah dengan indera, dan berinteraksi langsung dengan narasi yang disajikan.

Bagi anak-anak, ini adalah arena eksplorasi. Bagi orang tua, ada nilai pengetahuan yang menyertainya.

Di Jakarta, sejumlah ruang imersif bisa menjadi pilihan untuk mengisi libur akhir tahun.

Perpustakaan Jakarta di Taman Ismail Marzuki adalah salah satunya. Gedung yang dulu identik dengan rak buku dan ruang baca sunyi kini tampil dengan wajah baru.

Teknologi Digital

Di dalamnya, teknologi digital hadir lewat layar interaktif, proyeksi cahaya, dan instalasi berbasis sentuhan.

Sementara itu, area Dreambook menjadi magnet bagi anak-anak. Cerita digital disajikan dalam bentuk animasi yang bisa disentuh dan dijelajahi, membuat kegiatan membaca terasa lebih cair.

Ada pula Smart Wall Interactive untuk bermain sambil belajar. Serta ruang imersif 360 derajat yang menyelimuti pengunjung dengan visual dari segala arah.

Di ruang ini, belajar tak lagi terasa seperti kewajiban.

BACA JUGA: Ingin Melepas Penat Akhir Pekan Penuh Cahaya dan Budaya? Datang ke Destinasi Jakarta Ini

Seluruh fasilitas tersebut dapat diakses tanpa biaya. Namun, pengunjung perlu melakukan reservasi lebih dulu karena jumlah orang dibatasi di setiap sesi.

Sedangklan di Museum Nasional Indonesia, pendekatan serupa diterapkan untuk menyampaikan kisah sejarah dan kebudayaan.

Melalui ruang imersif, narasi tentang peradaban Nusantara dirangkai dalam format audiovisual yang ringkas dan dinamis.

Pengunjung cukup duduk dan mengikuti alur cerita tanpa harus membaca panel panjang.

Metode ini membuat anak-anak lebih mudah menangkap konteks sejarah, sementara orang tua bisa menikmati sajian tanpa perlu banyak penjelasan tambahan.

Usai dari ruang imersif, museum menyediakan ruang anak gratis dengan permainan edukatif yang memperpanjang pengalaman belajar.

Sementara  Museum Wayang di kawasan Kota Tua menawarkan pengalaman berbeda dalam mengenalkan dunia pewayangan.

Di ruang imersifnya, cerita disampaikan lewat proyeksi visual, tata cahaya, dan suara yang saling melengkapi.

Alur kisah menjadi lebih mudah diikuti, terutama bagi anak-anak yang baru pertama kali bersentuhan dengan wayang.

Pengunjung tak sekadar melihat koleksi, tetapi diajak mengikuti cerita dalam suasana yang terasa hidup.

Nilai tradisi tetap terjaga, meski cara penyampaiannya lebih ringan dan mudah dicerna.

Instalasi Avatar

Bagi keluarga yang mencari pengalaman imersif bernuansa hiburan, instalasi Avatar: Fire and Ash di Senayan City menjadi pilihan lain.

Visual berskala besar, permainan cahaya, dan suasana sinematik membawa pengunjung seolah masuk ke dunia fantasi.

Selama libur akhir tahun, area ini ramai dikunjungi sebagai ruang kebersamaan keluarga. Pengunjung dapat masuk secara gratis melalui tiket reguler atau memilih jalur cepat dengan menunjukkan bukti pembelian tiket film.

Pilihan lain hadir di La Piazza, Sumarecon Mall Kelapa Gading. Sumarecon Discovery Experience menyuguhkan visual interaktif yang disusun dalam alur kunjungan per sesi.

Dengan sistem registrasi daring, jumlah pengunjung diatur agar ruang tetap nyaman dan pengalaman bisa dinikmati tanpa desak-desakan.

Ruang-ruang imersif ini menawarkan cara lain menikmati libur akhir tahun. Lebih tenang, lebih edukatif, dan memberi ruang bagi anak-anak untuk belajar tanpa merasa sedang diajar.

Di tengah hiruk-pikuk Jakarta, pengalaman kebersamaan keluarga semacam ini menjadi oase kecil bagi keluarga yang ingin berlibur dengan cara berbeda. ***

Pos terkait