Kemenpar Siapkan 244 Agenda Wisata untuk Meramaikan Libur Nataru

Agenda Wisata
Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa memandang jauh ke depan hamparan perbukitan nan hijau. Indonesia memilih potensi alam yang luar biasa untuk dimenjadi tujuan wisata. (Fofo: Dok.Kemenopar)

TURISIAN.com – Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menyatakan bahwa pemerintah menyiapkan 244 agenda wisata untuk meramaikan libur Natal dan Tahun Baru 2026.

“Jumlah event selama Nataru itu 244, tersebar di seluruh Indonesia,” ujar Ni Luh dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu 26 November 2025.

Rangkaian acara itu mencakup pertunjukan musik, pertemuan dan pameran MICE, hingga festival yang digelar dalam skala lokal maupun internasional.

Dari ratusan agenda tersebut, pemerintah menyoroti empat event besar yang diprediksi menjadi lokomotif kunjungan wisatawan, baik mancanegara maupun domestik.

Di antaranya, festival musik EDM Djakarta Warehouse Project (DWP) yang pada 2025 dipindah ke Bali dan ditargetkan menyedot 70 ribu penonton.

Lalu Jogja Rockarta Festival dengan proyeksi 5 ribu pengunjung, Festival Minangkabau yang diperkirakan menarik 54 ribu orang.

Serta BigBang Festival Jakarta yang menjadi magnet terbesar dengan target hampir 900 ribu pengunjung.

BACA JUGA: Wamenparekraf Angela Mampir ke Acara Smeshub, Cerita Soal Kain Tenun

Tak hanya mengandalkan konser dan festival besar, Kementerian Pariwisata juga menyiapkan 65 paket wisata untuk 10 Destinasi Pariwisata Prioritas.

Mulai dari Danau Toba, Borobudur, dan Bromo hingga Mandalika, Wakatobi, Morotai, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, dan Labuan Bajo.

“Saat ini kami gelar travel fair untuk periode Desember 2025 sampai Januari 2026. Paket yang terjual masih kami kompilasi hingga Januari,” kata Ni Luh terkait agenda wisata tersebut.

Pemerintah juga mengandalkan Karisma Event Nusantara (KEN), program kurasi acara unggulan yang digarap bersama pemerintah daerah.

Melalui KEN, Kementerian Pariwisata berharap promosi destinasi berlangsung lebih terarah dan berdampak untuk mendongkrak kunjungan wisata.

Termasuk, menggerakkan ekonomi daerah, membuka lapangan kerja, serta memberikan efek sosial-budaya yang berkelanjutan. ***

Pos terkait