Henry Husada Apresiasi Langkah Menteri KUKM Dukung Anak Muda Hidupkan Pasar Kosambi

Menteri KUKM
Maman Abdurrahman, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) saat mengunjungi salah satu outlet kamera di Pasar Kosambi Kota Bandung, Rabu 5 November 2025. (Foto: Dok. Humas Pemkot Bandung)

TURISIAN.com — Pengusaha dan tokoh UMKM, Henry Husada mengapresiasi kebijakan Menteri KUKM, Maman Abdurrahman yang mendorong komunitas kreatif anak muda Bandung menghidupkan kembali Pasar Kosambi.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) ingin telanta muda Kota Bandung bisa berkarya melalui ruang kreatif The Hallway Space.

“Saya kira kebijakan Menteri KUKM ini sudah sangat tepat. Terlebih, Bandung memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan sektor usaha kecil,” ujar Henry kepada Turisian.com, Kamis, 6 November 2025.

Henry menilai langkah Maman sejalan dengan upaya yang selama ini ia dorong. Yakni menciptakan ekosistem agar pelaku UMKM bisa naik kelas dan bersaing di tingkat global.

“Tinggal pembinaannya yang tidak boleh parsial, tetapi sistemik sehingga bisa berkelanjutan,” ujarnya.

Kreativitas Anak Muda

Saat berkunjung ke Bandung, Rabu 5 November 2025, Menteri Maman menyampaikan kekagumannya terhadap transformasi kawasan Pasar Kosambi yang kini dihidupkan oleh para pelaku UMKM muda.

“Pasar Kosambi ini dulunya merupakan salah satu pasar terbesar dan teramai di Bandung, tetapi aktivitasnya sempat menurun dan terkesan kumuh,” ungkapnya.

“Sekarang, dengan sentuhan kreativitas anak-anak muda, ruang lebih dari 3.000 meter persegi ini kembali hidup,” sambungnya.

Henry Husada, Pengusaha nasional dan tokoh UMKM. (Turisian.com/Dok)

BACA JUGA: Bazar Gemar Ikan, Panggung UMKM dan Inovasi Pangan di Kota Bandung

The Hallway Space, kata Maman, menjadi contoh nyata kolaborasi efektif antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan komunitas lokal dalam memanfaatkan fasilitas publik secara produktif.

Ia memuji keberagaman produk lokal yang dihadirkan pelaku usaha, mulai dari busana, sepatu, tas, kamera antik, hingga kuliner.

“Ini bukti UMKM Bandung punya potensi besar,” katanya.

Kurangi Thrifting

Maman juga menyoroti fenomena thrifting atau penjualan pakaian bekas impor. Pemerintah, tegasnya, ingin mendorong peralihan ke produk lokal.

“Baju yang saya pakai ini buatan anak Bandung. Desainnya keren dan sudah masuk pasar Paris. Kalau masyarakat membeli produk lokal, produksinya meningkat. Harganyajuga  bisa lebih terjangkau. Saatnya mencintai produk dalam negeri,” ucapnya.

Ia menambahkan, geliat The Hallway Space turut memberikan dampak positif bagi pedagang pasar tradisional di sekitar area Kosambi.

Kunjungan yang meningkat memicu kenaikan penjualan oleh-oleh dan kuliner di bagian depan pasar.

“Ini multiplier effect ekonomi yang besar,” kata Maman.

“Lokal itu keren. Lokal Pride!” serunya.

Pemkot Bandung Bangun UMKM Center di 30 Kecamatan

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, yang mendampingi kunjungan tersebut menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh Menteri KUKM terhadap penguatan UMKM di Bandung.

Erwin menyebut The Hallway Space menjadi inspirasi bagi pengembangan pusat-pusat UMKM lainnya di kota tersebut.

Pemkot kini tengah membangun UMKM Center di 30 kecamatan, yang dinamakan Utama Store, dilengkapi pusat inovasi bisnis dan area kuliner.

“Para pelaku UMKM akan dididik melalui business incubator agar menjadi wirausaha yang tangguh dan mandiri,” ujar Erwin.

Terkait isu thrifting, Pemkot Bandung memastikan akan mengikuti arahan pemerintah pusat dalam mengurangi sirkulasi pakaian bekas impor.

Ia optimistis sektor konveksi dan para kreator muda Bandung mampu mengisi pasar dengan produk lokal.

“Bandung ini pusat kreasi dan produksi konveksi. Kami yakin banyak pengusaha muda baru akan tumbuh setelah kebijakan thrifting dihentikan,” tutup Erwin. ***

Pos terkait