TURISIAN.com – Agro Wisata Tambi menambah deret prestasi Kabupaten Wonosobo, provinsi Jawa Tengah.
Destinasi berbasis kebun teh di lereng Dieng itu masuk enam besar kategori Daya Tarik Wisata Terbaik dalam ajang Wonderful Indonesia Award (WIA) 2025.
Akhir September lalu, tim Kementerian Pariwisata bersama dewan juri WIA menjejakkan kaki ke kebun teh Tambi.
Mereka tak hanya duduk berdiskusi dan meneliti berkas administrasi, tapi juga meninjau langsung ragam atraksi.
Mulai dari kebun teh yang membentang, pabrik dan museum teh, hingga arena outbound dan resort wisata.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo, Fahmi Hidayat, menyebut capaian itu bukan sekadar penghargaan.
“Kebanggaan masyarakat sekaligus dorongan untuk memperbaiki layanan dan memperkuat kolaborasi destinasi wisata,” ujarnya.
Keunikan Tambi, kata Fahmi, terletak pada kombinasi edukasi teh dengan lanskap alam pegunungan.
BACA JUGA: Tugu Biawak Raksasa, Dari Pinggir Jalan Menuju Panggung Viral
Letaknya pun strategis, berdekatan dengan Telaga Menjer dan kawasan Dieng, sehingga daya tariknya makin berlipat.
Bagi dewan juri, keunggulan Tambi ada pada pengalaman wisata yang lengkap.
“Wisatawan bisa belajar sejarah teh, melihat proses pengolahan, sampai mencicipinya. Ini pengalaman edukatif yang memperkaya citra teh Indonesia,” kata Agus Wiyono, salah satu juri.
Udi Hartoko, juri lain, menambahkan kesan personalnya.
“Alamnya asri, budayanya kuat, dan pengalaman yang ditawarkan otentik,” ujarnya.
Sedangkan dalam hasil kurasi, Wisata Agro Tambi bersanding dengan lima destinasi unggulan nasional lain. Diantaranya, Treasure Bay Bintan, The Pikas Artventure Resort Banjarnegara.
Kemudian, Samsara Living Museum Karangasem Bali, Taman Wisata Puncak Bila Sidrap, dan Kairatu Beach di Maluku.
Prestasi ini, kata Fahmi, jadi momentum Wonosobo untuk melangkah lebih jauh.
“Dengan dukungan semua pihak, Wonosobo bisa semakin dikenal luas. Baik secara nasional maupun internasional,” katanya.
“Pada akhirnya Wonosobo juga dikenal sebagai daerah dengan destinasi unik, ramah lingkungan, dan sarat nilai budaya,” sambung Fahmi. ***