Jak-Japan Matsuri 2025 Menjadi Magnet Warga Jakarta, Antara Musik dan Aroma Takoyaki

Jak-Japan Matsuri 2025
Berbagai atraksi tampil di acara perayaan perayaan tahunan Jak-Japan Matsuri 2025, Sabtu-Minggu, 27-28 September di Plaza Parkir Timur GBK, Jakarta. (Instagram/@jktjapanmatsuri)

TURISIAN.com –  Segudang aktivitas khas Jepang menyerbu jantung Jakarta akhir pekan lalu perayaan tahunan Jak-Japan Matsuri 2025, Sabtu-Minggu, 27-28 September.

Plaza Parkir Timur Gelora Bung Karno (GBK), Senayan pun disulap menjadi arena yang oenuh gegap gempita.

Dari panggung musik hingga aroma takoyaki yang mengepul di udara, festival ini kembali jadi magnet bagi warga ibu kota.

“Sebuah kehormatan bagi Jakarta menjadi tuan rumah. Ini bukti keakraban, kebersamaan, dan gotong royong masyarakat Jepang dan Indonesia,” ujar Gubernur Jakarta, Pramono Anung, saat membuka acara, Sabtu lalu.

Pramono menegaskan, relasi Jepang dan Indonesia selama ini nyaris tak tersentuh riak politik.

“Acara ini bukan sekadar pertukaran kebudayaan, melainkan simbol persaudaraan,” katanya.

Sementara itu Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, mengamini.

Ia menyebut omikoshi—tandu suci yang diarak dalam festival—sebagai salah satu daya tarik utama.

“Saya berharap masyarakat Jepang dan Indonesia semakin dekat,” ujarnya.

Riuh Budaya Pop dan Tradisi

Harga tiket masuk dibanderol Rp 50 ribu per hari. Dengan satu stempel di tangan, pengunjung bebas menjelajah ragam kegiatan.

Dari arak-arakan omikoshi pukul 15.00 WIB, hingga panggung musik yang memadukan bintang lokal dan Jepang: IND48, Kamen Rider, Twenty Nine Teens, hingga JKT48. Konser berlangsung maraton sejak pagi hingga malam.

Bagi yang berencana melancong ke Negeri Sakura, sederet booth destinasi wisata dari Hokkaido hingga Okinawa siap menanti.

Ada pula stan informasi beasiswa dan peluang kerja di Jepang.

Sementara di sudut lain, antrean panjang terlihat di deretan kios kuliner: kakigori, takoyaki, ramen, hingga nasi kotak Hokben.

Origami, Cosplay, dan Permainan Rakyat

Tak hanya lidah yang dimanjakan. Pengunjung bisa belajar melipat kertas origami, mencoba seni menulis Jepang, atau sekadar berfoto dengan para cosplayer yang tampil bak karakter anime.

Sejumlah permainan tradisional Jepang—seperti wanage dan kantaoshi—juga mengundang tawa.

Cukup merogoh Rp 5.000, siapa pun bisa ikut melempar cincin ke botol atau merobohkan menara kaleng demi hadiah kecil.

Jak-Japan Matsuri 2025 seakan merangkum wajah persahabatan dua bangsa: dari budaya pop, kuliner, hingga tradisi.

Sebuah pesta lintas budaya yang tak sekadar hiburan, tapi juga penanda kedekatan Jepang dan Indonesia yang kian mengakar. ***

Pos terkait