Ketut Suabawa: Banjir Besar di Bali Terbesar dalam Dua Dekade, Infrastruktur Perlu Dibongkar Ulang

Banjir Besar
Ilustrasi warga berada di genangan air akibat banjir. (Foto: Dok.Unsplash.com/ Misbahul Aulia)

TURISIAN.com – Bali kembali dilanda banjir besar yang merendam sejumlah kawasan kota dan merusak bangunan. Bahkan diketahui ada beberapa korban manusia yang terseret arus kencang.

Ketua Umum DPP AHLI (Association of Hospitality Leaders Indonesia), I Ketut Suabawa, menyebut peristiwa kali ini sebagai banjir terbesar dalam 20 tahun terakhir.

“Selama 20 tahun, banjir kali ini yang terbesar dan merusak beberapa bangunan,” ujar Suabawa ketika dihubungi Turisian.com, Rabu 10 September 2025.

Menurutnya, banjir tersebut tidak terlepas dari kondisi tutupan dan resapan air yang makin berkurang. Ini akibat pembangunan yang tidak memperhatikan keseimbangan ekosistem.

BACA JUGA: Rieke Pitaloka: Membaca Kembali “Sang Hyang Siksa Kandang Karesian”

Banyaknya bangunan baru, saluran yang sempit, hingga minimnya perbaikan infrastruktur membuat air hujan meluap tanpa kendali.

“Semakin banyak bangunan baru dan saluran baru, maka ketika terjadi hujan besar, kontribusi air yang muncul juga semakin tinggi,” katanya.

Suabawa menilai pemerintah perlu segera menata ulang infrastruktur, terutama jaringan saluran air.

Selama ini, pembangunan trotoar dan fasilitas kota kerap tidak diimbangi dengan pelebaran saluran di bawahnya.

Akibatnya, air tersumbat dan meluber ke permukiman maupun pusat bisnis.

“Oleh sebab itu, perlu dipikirkan perbaikan infrastruktur, termasuk pelebaran saluran air. Tanpa langkah itu, banjir akan terus berulang,” tegasnya. ***

 

Pos terkait