Rute Penerbangan Internasional Kembali Mengudara dari Semarang dan Palembang

Rute Penerbangan Internasional
Ilustrasi suasana check in counter bandara Yogyakarta Internasional Airport. (Foto: Dok. Unsplash.com)

TURISIAN.com – Pemerintah mulai membuka kembali rute penerbangan internasional di sejumlah bandara daerah.

Langkah ini dipandang sebagai strategi memperluas akses transportasi udara sekaligus mengerek daya saing Indonesia di tingkat global.

“Rute internasional bukan hanya membuka pintu mobilitas turis asing dan pelaku usaha. Tapi juga penggerak ekonomi daerah serta memperkuat posisi Indonesia dalam jaringan konektivitas global,” kata Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.

Ahmad Yani, Semarang

Sejak Jumat, 4 September 2025, Bandara Jenderal Ahmad Yani resmi kembali melayani penerbangan internasional. AirAsia menjadi maskapai pertama yang membuka rute Kuala Lumpur–Semarang dengan frekuensi tujuh kali seminggu.

Kebijakan ini sejalan dengan penetapan 36 bandara internasional oleh pemerintah, sesuai arah kebijakan Astacita Presiden Prabowo Subianto untuk memperluas konektivitas, meningkatkan kunjungan wisata, sekaligus menggerakkan ekonomi daerah.

Palembang, Gerbang Baru

Palembang tak ketinggalan. Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II kembali melayani penerbangan internasional sejak 18 Juli 2025.

AirAsia Berhad membuka jalur Kuala Lumpur–Palembang dengan frekuensi tujuh kali seminggu. Penerbangan perdana bahkan mencatat keterisian kursi di atas 90 persen.

Mulai 13 September 2025, Batik Air Malaysia menambah rute serupa tiga kali seminggu.

BACA JUGA: Tiga Bandara di Indonesia Naik Kelas Menjadi Gerbang Internasional

Scoot dijadwalkan membuka rute Singapura–Palembang pada Januari 2026.

Selain itu, Palembang juga melayani penerbangan charter umrah. Lion Air membuka rute Palembang–Jeddah pada 10 Juli 2025. Disusul Garuda Indonesia lima hari kemudian dengan dua kali penerbangan per minggu.

Dampaknya langsung terasa. Pergerakan penumpang internasional di Palembang melonjak dari 4.481 orang pada Juli 2025 menjadi 10.166 orang pada Agustus 2025.

Pintu Wisata dan Ekonomi

Dudy menegaskan, Semarang dan Palembang punya peran strategis sebagai pintu masuk wisata sekaligus pusat pertumbuhan ekonomi.

“Momentum ini diharapkan mendorong peningkatan layanan, memperkuat kolaborasi dengan maskapai, serta mengoptimalkan promosi destinasi wisata,” ujarnya.

Kementerian, menurut dia, terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, operator bandara, maskapai, hingga investor.

Hal ini untuk memastikan standar layanan internasional terpenuhi. Mulai dari keselamatan hingga kenyamanan penumpang.

Lebih jauh, pembukaan kembali penerbangan internasional di dua kota ini dipandang bukan sekadar membuka jalur wisata.

“Tapi juga memperluas peluang ekspor produk unggulan daerah, menarik investasi, dan menggerakkan perekonomian regional,” kata Dudy. ***

Pos terkait