TURISIAN.com – Masak besar. Sop sapi kuah merah mengepul dari kuali baja seukuran meja bundar. Di sisi lain, gelas-gelas berisi es melon selasih berkilau diterpa matahari siang.
Gelak tawa dan sorak-sorai menambah riuh Lapangan Sepak Bola Pussenif, Jalan Supratman, Kota Bandung, Minggu, 17 Agustus 2025.
Di hari perayaan kemerdekaan yang ke-80, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif) Letnan Jenderal TNI Iwan Setiawan menggandeng koki viral Bobon Santoso menggelar “masak besar” untuk 3.000 orang.
Bukan sekadar pesta makan, acara ini menjadi panggung kebersamaan antara prajurit, keluarga, dan warga sekitar.
Sementara sejak pagi, lapangan dipadati perlombaan khas 17 Agustus. Dari tarik tambang, memasukkan pensil ke botol, panjat pinang. Sampai duel gladiator pukul bantal di atas kolam.
Bahkan ada lomba gendong istri dan voli pria dengan daster, mengundang tawa penonton.
“Semua larut dalam suasana gembira, bapak-bapak, ibu-ibu, dan anak-anak,” kata Letjen Iwan, tersenyum sambil menyaksikan warganya ikut berlaga.
Baginya, acara ini bukan sekadar pesta rakyat, melainkan cara merajut silaturahmi TNI dengan masyarakat. Namun juga menyokong program pemerintah soal pemenuhan gizi.
Puncaknya, warga berbaris rapi menanti giliran mencicipi masakan Bobon. Dengan tim yang sigap, ia mengolah ribuan porsi hidangan dalam kuali super besar.
“Kami sudah disiapkan seperti pasukan infanteri: cari, dekati, rebut hati masyarakat,” seloroh Bobon.
Tak puas hanya memasak, Bobon pun ikut lomba gladiator. Lawannya seorang kolonel Pussenif. Dengan tawa lebar, ia mengaku menang.
“Rasanya seru sekali, bisa ikut merasakan euforia perlombaan,” ujarnya.
Sementara itu menjelang malam, Iwan menutup rangkaian perayaan dengan undangan terbuka.
Sedangkan warga diminta kembali hadir menikmati pagelaran wayang golek bersama dalang Ki Dadang Sunandar Sunarya, putra maestro Giri Harja 3.
“Mari kita nikmati bersama, masyarakat dan Forkopimda Jawa Barat,” ucapnya.
Perayaan kemerdekaan kali ini bukan hanya pesta seremonial. Ia menjelma ruang pertemuan. Tempat TNI dan masyarakat melebur dalam canda, keringat, dan semangkuk sop hangat. ***