TURISIAN.com – Kebun Binatang Bandung tetap mendapat pakan dan perawatan untuk satwa meski gerbangnya ditutup.
Biaya operasional sepenuhnya ditanggung Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI).
“Anggaran perawatan didukung sepenuhnya oleh PKBSI. Itu sudah jelas,” kata Wali Kota Bandung Muhammad Farhan baru-baru ini, seperti dikutip dari antaranews.com.
Penutupan dilakukan buntut kisruh internal dua kubu pengurus yayasan pengelola.
“Bukan pertikaian antara yayasan dengan pemerintah kota, melainkan antar-pengurus yayasan. Karena itu polisi, kejaksaan, dan kami menutup kebun binatang,” ujarnya.
Sementara itu, aset Bandung Zoo kini dalam status sita dan blokir Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.
Farhan menegaskan aset tersebut milik yayasan, bukan pemerintah kota. Pemblokiran dibuka setelah ada putusan hukum tetap, lalu diserahkan kepada pengurus sah.
BACA JUGA: Jakarta Selatan, Magnet Wisata Nusantara dari Tengah Ibu Kota
Sedangkan, izin pengelolaan Bandung Zoo ke depan menjadi kewenangan pemerintah pusat.
“Kami menunggu keputusan Direktur Konservasi Kementerian Kehutanan, karena izin konservasi datang dari sana,” lanjut Farhan.
Hanya saja pernyataan pemberika pakan oleh PKBSI dibantah oleh General Manager Bandung Zoo, Petrus Arbeny.
Menurutnya, semua biaya pakan untuk satwa di Bandung Zoo sepenuhnya berasal dari anggaran yang dikeluarkan oleh Yayasan Margasatwa Tamansari Bisma Bratakusumah.
Dia pun menegaskan, tidak ada sepeserpun anggaran pakan perawatan untuk satwa di Bandung Zoo yang berasal dari PKBSI.
“Saya meluruskan bahwa dana ataupun biaya pakan tersebut tidak ada satupun support dari PKBSI. Ataupun lembaga-lembaga lain yang menyumbang kepada kami,” katanya dalam keterangan persnya, Jumat 15 Agustus 2025.***