TURISIAN.com – Raja Juli Antoni mengernyit ketika membicarakan fenomena Fear of Missing Out alias FOMO di kalangan pendaki.
Menteri Kehutanan itu mengingatkan, mendaki gunung. Terutama di kawasan taman nasional—tak seharusnya sekadar ikut-ikutan demi memoles linimasa media sosial atau FOMO.
“Karena hanya tren teman-teman naik gunung, semua ikut naik. Tapi tanpa persiapan yang baik sehingga terjadi kecelakaan yang tidak kita kehendaki,” ujarnya pada peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2025 di Jakarta, Senin 11 Agustus 2025.
Raja Juli mendorong calon pendaki mempersiapkan diri dengan matang. Bahkan, kata dia, tak ada salahnya mengikuti pelatihan SAR dasar yang kerap digelar komunitas pecinta alam.
BACA JUGA: Semeru Dibuka Lagi, Pecinta Alam Bisa Mendaki Tanpa Pemandu
Peringatan ini muncul di tengah sorotan publik atas serangkaian kecelakaan di jalur pendakian taman nasional.
Salah satunya insiden yang merenggut nyawa Juliana Maris, pendaki asal Brasil yang terjatuh di jurang Gunung Rinjani, Juni lalu.
Di hadapan peserta HKAN, Menhut juga mengajak generasi muda untuk terlibat dalam konservasi dan menggaungkan kecintaan pada alam, termasuk di dunia digital.
Apalagi, Generasi Z—yang lahir di tengah pesatnya teknologi—sudah akrab dengan perangkat digital dan media sosial.
“Manfaatkan teknologi untuk melibatkan partisipasi seluas-luasnya. Jadilah pelanjut estafet perjuangan konservasi alam Indonesia,” kata Raja Juli. ***