TURISIAN.com – Menjelang helatan akbar Festival Pacu Jalur 2025, Bupati Kuantan Singingi, Suhardiman Amby, tancap gas memperbaiki infrastruktur. Terutama di sekitar Tepian Narosa, Kecamatan Kuantan Tengah, lokasi utama festival.
Kawasan ini bersiap menampung limpahan wisatawan lokal hingga mancanegara yang diprediksi membanjiri Kuansing, Riau, pada 20–24 Agustus 2025.
“Infrastruktur sudah kami komunikasikan dengan Pak Gubernur Riau,” ujar Suhardiman dalam wawancara video bersama Kementerian Pariwisata, belum lama ini.
Tahun ini, Pacu Jalur tak sekadar tradisi tahunan. Popularitas Rayyan Arkan Dikha, turut menyulut antusiasme publik. Dari Pekanbaru hingga luar negeri, nama Rayyan bocah penari yang viral di media sosial karena aksinya di arena pacu, menyita perhatian.
Namun, geliat pariwisata Kuansing masih tertatih dalam hal akomodasi. Belum ada satu pun hotel berbintang berdiri di kawasan pacu jalur.
BACA JUGA: Revitalisasi Pulau Penyengat, Gubernur Kepri Pacu Perbaikan Infrastruktur
Wisatawan mesti puas dengan rumah singgah atau hotel melati.
“Tapi kami pastikan kenyamanan tetap jadi prioritas,” kata Suhardiman.
Tak ingin momen ini berlalu begitu saja, ia menggagas koneksi antar destinasi. Pacu Jalur akan menjadi pintu masuk ke pesona Riau lainnya.
“Kami punya 43 air terjun, dua taman nasional, dan kawasan hutan lindung yang belum banyak terekspos,” ujarnya.
Sementara itu, festival ini sejatinya memiliki akar sejarah panjang. Di era kolonial, pacu jalur digelar untuk memperingati ulang tahun Ratu Wilhelmina setiap 31 Agustus.
“Setelah kemerdekaan, jadwalnya bergeser. Sekarang dimulai 20 Agustus,” tutur Suhardiman.
Sedangkan pekan lalu, Gubernur Riau Abdul Wahid bahkan mengundang Rayyan ke kantor gubernur di Pekanbaru.
Sebuah sinyal bahwa tradisi, jika dikemas dengan cerita, bisa menggerakkan ekonomi sekaligus menggugah identitas. ***
