TURISIAN.com — Dua puluh tiga tahun setelah Ada Apa Dengan Cinta? mengguncang perfilman Indonesia, sutradara Riri Riza kembali menggali semesta yang sama. Tapi kali ini dengan pendekatan berbeda.
Judulnya Rangga & Cinta, film ini membawa kisah cinta remaja ke arah baru—berbungkus genre musikal.
“Ini masih kisah boy meets girl. Tapi kali ini dengan banyak lagu dan koreografi,” ujar Riri dalam konferensi pers peluncuran poster dan trailer film di kawasan Senayan, Jakarta, Senin 28 Juli 2025.
Trailer resminya memperlihatkan parade adegan yang menonjolkan kemampuan para pemeran muda dalam berakting, menari, dan menyanyi.
Riri menyebut para aktor baru membawa warna yang sepenuhnya berbeda dari generasi pendahulunya.
El Putra Sarira sebagai Rangga, misalnya, bukan bayangan Nicholas Saputra.
Begitu pula Leya Princy yang memainkan Cinta dengan pendekatan berbeda dari Dian Sastrowardoyo.
“Mereka tidak meniru. Mereka memberi dirinya sendiri,” kata Riri.
Nama-nama lain seperti Daniella Tumiwa (Karmen), Rafly Altama (Mamet), Katyana Mawira (Milly).
Kemudian, Kyandra Sembel (Maura), dan Jasmine Nadya (Alya), juga diperkenalkan sebagai wajah baru dari geng SMA legendaris itu.
Sementara itu, Produser Mira Lesmana menyebut film ini sebagai bentuk evolusi semesta AADC.
“Kami ingin membawa elemen musikal lebih dalam,” katanya.
Tak asing, sebab ia dan Riri sudah lebih dulu mengeksplorasi musikal lewat Petualangan Sherina dan Laskar Pelangi dalam versi panggung.
BACA JUGA: Rossa Menyanyikan Diri Sendiri dalam Film Garapan Robert Ronny
Memperbarui kisah cinta
Menurut Mira, format musikal dipilih bukan hanya untuk estetika. Tapi juga sebagai cara memperbarui kisah cinta yang akrab di benak generasi penonton Indonesia.
“Kami ingin menawarkan pengalaman sinematik yang segar, tapi tetap berakar pada emosi yang sama.”
Leya Princy menyebut proses pencarian karakter dilakukan dari titik nol.
“Kami ngobrol berdua, bikin dunia Rangga dan Cinta versi kami sendiri,” ujarnya.
Sedangkan film ini dijadwalkan tayang pada 2 Oktober 2025, bertepatan dengan ulang tahun ke-55 Riri Riza. Sebuah penanda waktu yang tidak kebetulan.
Sementara Nicholas Saputra, yang kini duduk di kursi produser, menyebut Rangga & Cinta lahir dari keresahan kolektif mereka akan minimnya regenerasi wajah di perfilman nasional.
Daripada me-remake film asing, kata Nicholas, mereka memutuskan untuk menyegarkan semesta AADC sebagai wahana bagi talenta-talenta muda.
“Kami membangun ulang semestanya, bukan sekadar mengulang,” ujarnya.
Dan dengan genre musikal, Rangga & Cinta tak hanya berbicara tentang cinta remaja, tapi juga tentang keberanian menemukan irama baru dari cerita lama. ***