Hotel di Kota Bandung Berhasil Meraup “Untung” dari Berbagai Event

Berbagai Event
Stall makanan yang berdiri di kawasan pelaksanaan Pocari Sweat Run 2025 menawarkan berbagai citra rasa kuliner khas Bandung, Minggu 20 Juli 2025. (Foto: Turisian.com/Dok.Pemkot Bandung)

TURISIAN.com – Kemeriahan Pocari Sweat Run 2025 bukan sekadar ajang olahraga. Melainkan motor penggerak roda pariwisata Bandung melalui berbagai event rangkaian di pertengahan Juli lalu.

Dalam rentang waktu tiga hari, tingkat hunian hotel melonjak tajam. Dari 58,54 persen pada 17 Juli, naik drastis menjadi 89,67 persen keesokan harinya. Lalu menembus 93,45 persen pada 19 Juli.

“Ini belum mencerminkan keseluruhan dampak dari event-event yang berlangsung,” ujar Arief Bonafianto, Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Bandung, Minggu, 20 Juli 2025.

Menurut Arief, kenaikan okupansi tak semata ditopang peserta Pocari Sweat Run yang datang dari luar kota.

Sebagian besar memang pelari lokal, tapi aktivitas warga Bandung yang memilih staycation di hotel turut menyumbang angka.

“Banyak juga yang memilih menginap di hotel untuk akhir pekan,” katanya.

“Ditambah wisatawan mancanegara, terutama dari Belanda, yang datang saat musim panas di negaranya,” sambungnya.

Sementara itu, kawasan Braga tetap menjadi magnet. Sabtu lalu, kawasan itu dijejali turis asing.

BACA JUGA: Ribuan Pelari Pocari Sweat Run Indonesia 2025 Birukan Kota Bandung

Destinasi Liburan Favorit

“Sampai sekarang, Bandung masih jadi destinasi liburan favorit orang Belanda,” ujar Arief.

Dampaknya terasa pula di sektor kuliner. Sejumlah kafe dan restoran di pusat kota penuh sesak, terutama selepas acara lari.

“Pagi setelah race, banyak peserta istirahat sambil ngopi. Ini bukti bahwa event olahraga ikut menggairahkan dunia kuliner,” katanya.

Arief menyebut geliat pariwisata Bandung tak lepas dari padatnya agenda setiap pekan.

“Kota ini sudah jadi barometer kegiatan, mulai dari olahraga, musik, otomotif, hingga festival budaya,” ucapnya.

Ia mencontohkan JDM Festival yang berlangsung pada 19 Juli, turut mendatangkan pengunjung pecinta otomotif dari berbagai kota.

“Semua event akan kami koneksikan dan promosikan melalui jaringan hotel, kafe, dan restoran,” ujarnya.

“Tugas kami memastikan informasi tersampaikan dengan baik ke publik.”

Arief juga berharap Bandara Husein Sastranegara bisa berperan lebih besar sehingga akan banyak berbagai event yang bisa digelar.

“Kalau semua rute kembali aktif, dampaknya akan sangat signifikan terhadap kunjungan wisatawan ke Bandung,” katanya. ***

 

Pos terkait