TURISIAN.com — Dalam sebuah momen yang sarat makna dan semangat pertumbuhan, Henry Husada turut hadir dalam acara peluncuran Komunitas 4UP, baru-baru ini.
Dalam kesempatan tersebut tokoh inspiratif Lukas Budiono dan pakar komunikasi ternama Helmy Yahya.
Acara ini bukan sekadar peresmian sebuah komunitas. Melainkan tonggak awal dari gerakan bersama untuk bertumbuh dan berkembang secara pribadi maupun kolektif.
Komunitas 4UP hadir sebagai ruang bagi individu yang ingin melangkah lebih jauh dalam kehidupan, didasarkan pada empat nilai utama. Yaitu, Faith (Iman), Fight (Perjuangan), Family (Keluarga), dan Fun (Keceriaan).
Nilai-nilai inilah yang menjadi fondasi kuat dalam setiap program dan aktivitas komunitas ini ke depan.
Henry Husada, tokoh bisnis dan “Bapak UMKM Jawa Barat” ini, menyampaikan antusiasmenya terhadap hadirnya 4UP.
Utamanya, sebagai komunitas yang mampu menjawab kebutuhan banyak orang untuk tidak hanya berkembang secara profesional, tetapi juga secara spiritual dan emosional.
“Kita butuh ruang untuk bertumbuh yang tidak hanya berbicara soal sukses. Tetapi juga soal makna hidup,” katanya.

“4UP adalah tempat di mana kita bisa memperkuat iman, berjuang bersama, merawat keluarga, dan tetap menikmati hidup,” sambung Henry.
Lukas Budiono menambahkan bahwa 4UP akan menjadi wadah kolaboratif yang mendukung anggotanya. Yakni, untuk saling menguatkan, berbagi pengalaman, dan tumbuh bersama dalam ekosistem yang sehat dan penuh semangat positif.
Sementara itu, Helmy Yahya yang dikenal sebagai “The King of Presentation”, menyoroti pentingnya komunikasi yang jujur dan membangun dalam komunitas seperti ini.
Ia juga mengapresiasi bagaimana 4UP dirancang bukan hanya sebagai tempat berkumpul. Namun, sebagai rumah kedua bagi mereka yang ingin menjadi versi terbaik dari dirinya.
Peluncuran ini ditandai dengan sesi inspiratif dari ketiga tokoh tersebut, yang disambut dengan antusias oleh para peserta yang hadir.
Komunitas 4UP kini siap menjadi bagian penting dalam perjalanan transformasi banyak orang di Indonesia. Komunitas yang bukan hanya tentang berkumpul, tetapi tentang bertumbuh bersama. ***