Gerbang Dermaga Menuju Kepulauan Seribu Diserbu 6.000 Wisatawan di Libur Waisak

Gerbang Dermaga
Ilustrasi kapal-kapal pesiar kecil serang berlabuh. (dok.unsplash.com)

TURISIAN.com – Gerbang dermaga di Ancol hingga Muara Angke ramai seperti pasar malam. Sejak Sabtu 10 Mei 2025, sebanyak 5.958 wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara memenuhi kapal-kapal yang menuju Kepulauan Seribu.

Angka ini diprediksi masih akan membengkak seiring puncak libur panjang Waisak.

“Gelombang kedatangan belum menunjukkan tanda-tanda mereda,” kata Sonti Pangaribuan, Kepala Sudin Parekraf Kepulauan Seribu, Minggu 11 Mei 2025.

Menurutnya, arus wisatawan terpantau merata dari empat pintu masuk. Diantaranya,  Marina Ancol (1.387 orang), Muara Angke (3.418 orang), Tanjung Pasir (1.012 orang), hingga Cituis (141 orang).

Mereka membanjiri pulau-pulau berpenduduk, resor privat, hingga spot snorkeling.

Fenomena ini jadi angin segar bagi pelaku usaha.

“Pariwisata adalah nadi ekonomi warga kepulauan,” ujar Sonti.

Di Pulau Pramuka, misalnya, homestay-homestay ludes dipesan sejak sepekan sebelumnya. Warung-warung seafood di pinggir pantai melaporkan omzet naik 200%.

Tapi, euforia ini menyisakan cerita lain di balik dermaga. Di Kali Adem, antrean panjang terlihat sejak subuh.

Wisatawan berebut tiket kapal kayu (Rp50–80 ribu) atau kapal Dishub (Rp44–74 ribu). Sementara di Marina Ancol—dengan tarif lebih mahal (Rp175–300 ribu)—kepadatan justru terjadi di area parkir.

“Saya sudah antre dua jam, masih belum dapat tiket pulang,” keluh Andi, turis asal Bandung yang terpaksa menginap tambahan.

Pemerintah setempat mengklaim telah menyiagakan tim gabungan untuk mengantisipasi kepadatan.

Namun, tantangan nyata justru ada di daya dukung lingkungan.

“Kami terus ingatkan wisatawan agar tak buang sampah sembarangan. Biar liburan rame, tapi laut harus tetap bersih,” tegas Sonti.

Sejauh ini, dari hasil pantauan menunjukkan pulau-pulau utama seperti Tidung dan Pari masih mampu menampung lonjakan.

Tapi pertanyaannya: sampai kapan daya tahan itu bertahan jika kunjungan terus memecah rekor tiap liburan? ***

 

Pos terkait