Budayawan Jose Rizal Manua Ajak Melestarikan Tari Tradisional

Jose Rizal Manua
Tarian Tradisional Suku Dayak saat tampil di acara Hari Tari Internasional di Taman Digulist, Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia, beberapa waktu lalu. (Foto: Dok.Unsplash)

TURISIAN.com –  Budayawan sekaligus praktisi seni, Jose Rizal Manua, menyuarakan kegelisahannya bawah tari tradisional dari berbagai provinsi di Indonesia makin jauh dari perhatian generasi muda.

“Tari nasional memang kurang diminati anak muda sekarang,” ujarnya Selasa, 29 April 2025.

Menurut Jose Rizal Manua, upaya pelestarian tak bisa semata dibebankan pada institusi seni.

Ia mengimbau agar keluarga, masyarakat, dan negara bersinergi menciptakan ruang bagi anak muda untuk mengenal dan mencintai tari tradisional.

Dukungan pemerintah, kata dia, perlu digencarkan dalam bentuk pelatihan dan pertunjukan.

Ia mencontohkan pertunjukan kolosal di jalanan Jakarta dan Yogyakarta sebagai cara efektif memperkenalkan kekayaan tari dari berbagai daerah.

“Setiap provinsi punya tari dengan keunikan masing-masing, yang tak dimiliki wilayah mana pun di dunia,” katanya.

Di tengah lesunya minat pada tari tradisional, ironi muncul dari pesatnya perkembangan tari modern.

BACA JUGA: Magis Tari Kecak di TMII, Sedot Ribuan Penonton yang Tumpah Ruah

Karena itu, Jose mengusulkan agar sekolah-sekolah mewajibkan murid-muridnya mempelajari tari daerah masing-masing sebagai bagian dari kurikulum. Hal ini sebagai cara merawat warisan budaya sekaligus memperkuat jati diri bangsa.

Tak hanya soal tari, Jose juga menyoroti geliat puisi. Di tengah derasnya arus digital dan keterbukaan berekspresi, puisi justru menemukan ruang tumbuh.

“Sekarang siapa saja bisa menulis. Dan itu baik,” ujarnya.

Sementara itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melihat tarian tradisional sebagai jembatan budaya yang efektif mempromosikan Indonesia di mata dunia.

“Tari sangat erat kaitannya dengan seni pertunjukan dan pariwisata,” ujar Staf Ahli Bidang Inovasi dan Kreativitas Kemenparekraf, Restog Krisna Kusuma.

Ia menekankan, dengan pengelolaan profesional, tari tradisional bisa menjadi daya tarik utama wisata budaya Indonesia. Kekayaan seni tari, katanya, adalah aset yang tak hanya harus dijaga, tapi juga dimanfaatkan secara kreatif. ***

Pos terkait