Senyum Ahmad Luthfi, Janji Kampanyenya Terjawab, Bandara Semarang Jadi International Airport

Tari tradisional Jawa Tengah saat menyambut ke datangan wisatawan yang mendarat di Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang. (Foto: Dok.pixabay.com)

TURISIAN.com – Pagi itu, di ruang kerjanya di Semarang, Ahmad Luthfi tersenyum lebar. Sebuah surat dari Kementerian Perhubungan baru saja diterima.

Isinya,  Bandara Jenderal Ahmad Yani resmi kembali menyandang status internasional.

Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 26 Tahun 2025 menjadi penanda bahwa satu janji kampanyenya kini tuntas.

“Alhamdulillah, ini berkat kerja keras semua pihak,” kata Gubernur Jawa Tengah itu, Sabtu, 26 April 2025.

Bagi Luthfi, kembalinya status internasional Bandara Ahmad Yani bukan semata soal kebanggaan.

Sejak masa kampanye Pilkada 2024, dia sadar betul, hilangnya status itu setahun sebelumnya telah menjadi ganjalan bagi pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah.

Dimana, lewat SK Menteri Perhubungan Nomor KM 31 Tahun 2024 dibekukan untuk status Bandara Internasional.

Segera setelah dilantik, Luthfi menggerakkan mesin birokrasi. Tiga surat resmi dilayangkan ke Jakarta. Satu demi satu, memohon pemulihan status Ahmad Yani.

Ia tak hanya mengandalkan jalur administratif. Komunikasi intensif dengan instansi terkait, seperti Airnav Cabang Semarang, juga ia lakukan.

Sebuah lobi politik yang dilakukan dalam diam, namun dengan intensitas tinggi.

Surat ketiga, bertanggal 8 April 2025, menjadi pintu gerbang yang akhirnya terbuka.

Di atas kertas, status internasional berarti maskapai asing kembali bisa mendaratkan pesawat komersial di Semarang.

BACA JUGA: Semarang Bersukacita, Sambut Wali Kota Baru dengan Pesta Rakyat  Semarang Mangayu Bayo

Jembatan Udara

Tapi lebih dari itu, di benak Luthfi, status ini adalah “jembatan udara” untuk menghubungkan Jawa Tengah dengan pasar dunia.

“Ini bukan hanya soal turis, ini soal investasi, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan rakyat,” ujar Luthfi.

Menyambut kabar baik itu, PT Angkasa Pura Indonesia segera bergerak. Maskapai Air Asia menjadi incaran pertama. Pembicaraan berjalan mulus.

Rute ke Singapura dan Malaysia sudah dalam tahap finalisasi. Angkasa Pura juga mengincar Scoot dan Malindo, maskapai regional yang potensial mengisi slot penerbangan internasional dari Semarang.

Persiapan teknis tak lagi menjadi soal. Sejak November 2024, Bandara Ahmad Yani sudah melayani penerbangan kargo internasional.

Infrastruktur bea cukai, imigrasi, dan karantina—dikenal dengan singkatan CIQ—sudah dipoles dan siap operasional.

Hitungan mereka, butuh waktu sekitar tiga bulan sebelum layanan penerbangan internasional penuh bisa dimulai.

Kini, bandara yang terletak di bibir pesisir Semarang itu bersiap menjadi gerbang baru bagi arus manusia dan barang.

Di balik beton landasan dan kaca terminal, mengalir optimisme baru: bahwa dari langit Ahmad Yani, Jawa Tengah bisa menggapai dunia. ***

Pos terkait