Acara Halal Bihalal PUTRI, Upaya Saling Menguatkan Pelaku Usaha Wisata

Halal Bihalal
Dennis Depriadie, Senior Business Development Executive Bobobox saat menyampaikan pandangannya terhadap investasi sektor pariwisata di Jawa Barat di acara Halal Bi Halal dan Gathering PUTRI, Rabu 23 April 2025. (Foto: Turisian.com/Adisas)

TURISIAN.com – Suasana hangat dan penuh keakraban menyelimuti acara halal bihalal dan gathering yang digelar Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) pada Rabu, 23 April 2025.

Bertempat di Resto Amarta Enchanting Valley, Bogor, Jawa Barat, pertemuan ini mengusung tema “Silaturahmi Menyatukan, Semangat Menguatkan”.

Hampir seluruh pengurus DPD PUTRI dari berbagai daerah hadir. Tak sekadar bersilaturahmi selepas Lebaran, forum ini menjadi ajang pertukaran gagasan.

Termasuk,  evaluasi kondisi terkini sektor usaha taman rekreasi di Tanah Air.

Dalam suasana santai namun sarat makna, para pelaku usaha menyampaikan beragam tantangan yang mereka hadapi pasca-pandemi.

Sementara itu, isu yang mengemuka beragam. Mulai dari kebijakan efisiensi anggaran pemerintah, hingga regulasi kepala daerah.’

Dimana, kebijakan  kerap dianggap tidak sinkron dan kurang berpihak pada pengembangan pariwisata.

“Sektor pariwisata belum benar-benar pulih. Kami masih berjibaku dengan pembatasan anggaran dan kebijakan yang terus berubah di tiap daerah,” ujar seorang pengurus DPD dalam sesi diskusi terbuka.

Ketua DPP PUTRI Hans Manangsang ketika memberikan sambutan di acara Halal Bihalal dan Gathering PUTRI, Rabu 23 April 2025. (Foto: Turisian.com/Adisas)

Sedangkan, Ketua DPP PUTRI, Hans Manangsang, menegaskan pentingnya menjadikan forum silaturahmi ini sebagai sumber energi kolektif untuk bangkit.

“Silaturahmi ini kita harapkan menjadi kekuatan bersama bagi para pelaku usaha sektor pariwisata,” katanya.

“Bukan hanya untuk menjawab tantangan nasional, tapi juga dinamika global yang belum stabil,” sambungnya.

Meski diselingi keprihatinan, pertemuan itu juga menghadirkan optimisme.

Para peserta sepakat bahwa komunikasi terbuka dan kolaborasi antardaerah menjadi kunci bertahan, bahkan tumbuh, di tengah situasi yang belum sepenuhnya pulih.

Acara ditutup dengan ramah tamah dan sesi foto bersama. Sebuah penanda sederhana, namun kuat, bahwa silaturahmi bukan hanya mempererat hubungan personal. Melainkan juga menjadi fondasi bagi masa depan pariwisata Indonesia yang lebih kokoh. ***

Pos terkait