TURISIAN.com – Tiga bayi harimau Benggala menambah semarak koleksi satwa di Solo Safari. Mereka lahir dari pasangan harimau jantan Rendy dan betina Rasna pada Desember 2024.
Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, hadir di sela libur panjang Idul Fitri, Rabu 2 April 2025, untuk memberikan nama bagi ketiganya. Ia memilih nama-nama bernafaskan filosofi Jawa: Bantolo, Tirto, dan Maruto.
“Itu filosofi Jawa. Harapannya, Solo Safari menjadi simbol pariwisata Solo, dengan hewan-hewan yang sehat dan tumbuh baik,” ujar Respati.
Ia menambahkan, keberadaan Solo Safari diharapkan bisa mendongkrak perekonomian lokal dan menjadi pusat edukasi serta rekreasi masyarakat.
Menyambut kelahiran trio Benggala ini, manajemen Solo Safari menggelar sesi menyusui bayi harimau dan edukasi publik bertajuk Exhibite Benggala pada 1–6 April 2025.
Kegiatan yang dipandu langsung oleh para animal keeper ini menjadi magnet bagi pengunjung selama libur Lebaran.
Respati pun menyampaikan apresiasi kepada para petugas. “Terima kasih sudah berdedikasi menghibur dan mengedukasi pengunjung. Terus semangat meski di tengah masa libur. Solo Safari kini jadi sorotan di tingkat nasional,” ujarnya.
BACA JUGA: Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Tamanmartani Beroperasi Fungsional Gratis
Kuliner Sekitar Solo Safari: Dari Sate Kere hingga Selat Solo
Sementara itu, bagi wisatawan yang berkunjung ke Solo Safari tak perlu khawatir soal perut. Di sekitar kawasan, bertebaran tempat makan khas Solo yang layak disambangi.
1. Sate Kere Yu Rebi – Sriwedari
Sekitar 10 menit berkendara dari Solo Safari, kedai ini legendaris dengan sajian sate tempe gembus dan jeroan sapi yang dibakar di atas arang batok kelapa.
2. Warung Selat Mbak Lies – Serengan
Tak jauh dari pusat kota, tempat ini menyajikan selat Solo bergaya rumahan dengan paduan daging sapi, sayuran, dan kuah segar manis. Dekorasinya pun unik, penuh keramik antik dan warna-warni.
3. Nasi Liwet Bu Wongso Lemu – Keprabon
Buka menjelang malam, kuliner ini jadi buruan wisatawan. Nasi gurih dengan labu siam, telur, dan areh santan kental, disajikan di atas daun pisang, menutup hari dengan cita rasa khas Solo yang otentik. ***
