Mudik Lebaran 2025, Arus Pemudik di BIM Turun 12 Persen

Arus Pemudik
Para penumpang pesawat Lion Air sedang melakukan Check-in. (Foto: Dok.Angkasa Pura II)

TURISIAN.com – Bandara Internasional Minangkabau (BIM) mencatat penurunan jumlah arus  pemudik sebesar 12 persen pada puncak mudik Lebaran 2025, dibandingkan tahun sebelumnya.

Fenomena ini menjadi sorotan, mengingat BIM adalah gerbang utama bagi perantau Minangkabau yang ingin pulang kampung.

“Jika dibandingkan dengan puncak arus mudik tahun lalu, jumlah penumpang yang tiba di BIM mengalami penurunan 12 persen,” ujar Arafat, petugas Posko Idul Fitri 1446 Hijriah PT Angkasa Pura II Cabang BIM, di Padang, Sumatera Barat, Minggu, 30 Maret 2025.

Dari data yang dihimpun PT Angkasa Pura II, puncak arus mudik via BIM terjadi pada 28 Maret 2025.

Pada hari itu, BIM melayani 72 penerbangan dengan total 9.944 penumpang.

Sebagai perbandingan, pada puncak arus mudik Lebaran 2024, jumlah penumpang yang tiba di Ranah Minang mencapai 11.000 orang dengan 91 penerbangan.

“Tahun lalu, pada puncaknya, BIM mencatat 91 penerbangan dengan 11.000 penumpang. Tahun ini, jumlah penerbangan turun menjadi 72 dengan 9.944 penumpang,” kata Arafat.

BACA JUGA: Bandara I Gusti Ngurah Rai Catat Kenaikan Penumpang Sebesar 2 Persen di Hari Pertama Angkutan Lebaran

Mayoritas Pemudik

Dari 72 penerbangan tersebut, mayoritas pemudik datang dari Jakarta dan Batam—dua kota dengan populasi perantau Minangkabau yang signifikan.

Faktor ekonomi dan harga tiket pesawat yang fluktuatif diduga menjadi penyebab turunnya jumlah pemudik tahun ini.

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan menghindari penumpukan di area kedatangan, pengelola bandara telah mengoperasikan terminal baru khusus penerbangan domestik.

Terminal ini diperkirakan mampu menampung sekitar 35 persen dari total penerbangan harian.

“Kami mengoperasikan terminal baru ini agar arus penumpang lebih lancar, terutama di area pengambilan bagasi, sehingga pemudik merasa lebih nyaman,” ujar Arafat.

Sementara itu, guna mengakomodasi permintaan pemudik, sejumlah maskapai telah mengajukan tambahan penerbangan atau extra flight.

PT Angkasa Pura II mencatat total 65 pengajuan penerbangan domestik tambahan sejak 21 Maret hingga 11 April 2025.

“Hingga 29 Maret, realisasi extra flight telah mencapai 31 penerbangan atau sekitar 50 persen dari total pengajuan,” ungkapnya.

Dengan dinamika mudik tahun ini, tren penurunan jumlah pemudik di BIM menjadi refleksi dari berbagai faktor. Mulai dari kondisi ekonomi, harga tiket, hingga kebijakan transportasi udara.

Bagaimana arus balik nantinya? Waktu yang akan menjawab.

Pos terkait