GIPI Bali Genjot Lima Sektor Pariwisata, Siapkan Strategi Hadapi Penurunan MICE

Penurunan MICE
Ilustrasi seorang wanita muda Bali sedang melakukan ritual sembahyang. (Dok.Pixabay.com)

TURISIAN.com – Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali tak tinggal diam menghadapi penurunan wisata Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).

Efisiensi anggaran pemerintah memang berdampak pada sektor ini, namun Bali tetap memiliki pasar internasional yang menjanjikan.

Ketua GIPI Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana, menegaskan bahwa ada lima sektor pariwisata yang kini tengah digenjot untuk menjaga gairah industri di Pulau Dewata.

“Wisata MICE terdampak, tapi tak perlu khawatir. Bali punya daya tarik yang lebih luas,” ujarnya dalam seminar Balinomics di Denpasar, Selasa, 4 Maret 2025.

Lima Sektor Pariwisata Andalan

GIPI Bali kini mengarahkan fokus pada lima sektor unggulan untuk mengimbangi dampak penurunan MICE.

1. Wisata Kesehatan dan Kebugaran

Bali terus mengembangkan sektor wisata kesehatan dengan standar internasional.

Infrastruktur modern telah dibangun, salah satunya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sanur, Denpasar.

2. Wisata Budaya

Budaya tetap menjadi nadi utama pariwisata Bali. Kekayaan seni dan tradisi yang autentik menjadi pembeda Bali dengan destinasi lain, baik di dalam maupun luar negeri.

3. Wisata Alam dan Ekowisata

Potensi desa wisata yang tersebar di seluruh Bali kini semakin dioptimalkan. Wisata berbasis alam ini menjanjikan pengalaman berbeda. Khususnya,  bagi wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam.

BACA JUGA: Tiket Lebaran 2025 Kereta Api Laris Manis, Puncak Arus Balik 6 April

Industri Perfilman

4. Wisata Film Kreatif

Bali terus menarik perhatian industri perfilman. Film Hollywood Eat, Pray, Love yang berlatar di Pulau Dewata hingga kini masih menjadi alat promosi efektif bagi pariwisata Bali.

Kelima sektor ini menjadi bagian dari diversifikasi produk wisata dengan tetap mengedepankan prinsip keberlanjutan.

Potensi Ekonomi yang Tak Bisa Diabaikan

Sementara itu, Wisata MICE dikenal memiliki nilai ekonomi tinggi, bahkan diperkirakan tujuh kali lipat dibandingkan wisata rekreasi atau leisure.

Namun, sektor wisata yang kini digenjot GIPI Bali juga tak kalah menjanjikan.

“Rata-rata pengeluaran wisatawan asing di Bali mencapai 1.500 dolar AS per kunjungan, jauh melebihi wisatawan domestik,” kata Partha Adnyana.

Sebelumnya, wisata MICE di Bali banyak diselenggarakan oleh kementerian dan lembaga negara.

Namun, kebijakan efisiensi anggaran membuat jumlah acara menurun.

Kini, dengan strategi diversifikasi, industri pariwisata Bali tetap optimistis menghadapi tantangan yang ada. ***

Pos terkait