Labuan Bajo Bukan Sekedar Pesona Komodo, Ada Desa Warloka Pesisir Siap Menanti

pesona Komodo
Labuan Bajo. (Dok.Pixabay.com)

TURISIAN.com – Sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), Labuan Bajo menyimpan lebih dari sekadar pesona Komodo.

Keindahan alam, kekayaan budaya, dan keramahan penduduknya menjadikan kawasan ini magnet bagi wisatawan.

Salah satu destinasi yang patut disambangi adalah Desa Warloka Pesisir.

Terletak di pesisir Teluk Warloka, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, desa ini dapat ditempuh dalam 30 menit hingga satu jam perjalanan dari Kota Labuan Bajo.

Dikelilingi perbukitan hijau dan gugusan pulau eksotis, Warloka menyuguhkan lanskap yang memesona.

Harmoni Alam dan Kehidupan Pesisir

Memasuki desa, pengunjung akan disambut hamparan laut biru yang tenang serta deretan rumah panggung khas masyarakat setempat.

Irfan Bin Sulaiman, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Warloka Pesisir, menuturkan bahwa ada banyak aktivitas yang dapat dinikmati wisatawan di sini.

Mulai dari menjelajahi hutan mangrove hingga mendaki Bukit Kenangan.

Sementara itu, dari puncak Bukit Kenangan, panorama laut biru berhiaskan pulau-pulau kecil terbentang luas.

Tempat ini menjadi favorit bagi para pencinta fotografi dan pecinta alam. Bagi yang ingin pengalaman lebih mendalam, camping di bukit ini menjadi pilihan tepat. Disini bisa menyaksikan matahari terbit dan terbenam dalam satu tempat.

Sedangkan, di desa ini juga terdapat anjungan yang menawarkan pemandangan Selat Molo dan lanskap Warloka Pesisir.

Dari titik ini, wisatawan bahkan dapat melihat Pulau Rinca, rumah bagi satwa purba Komodo. Tak heran jika banyak wisatawan mengabadikan momen di sini.

BACA JUGA: Kawasan Labuan Bajo Siaga Gelombang Tinggi, Wisatawan Diimbau Tunda Pelayaran

Pasar Barter dan Kuliner Khas

Tak hanya alam, tradisi masyarakat Warloka pun menjadi daya tarik tersendiri.

Salah satunya adalah pasar barter, yang berlangsung setiap Selasa pagi pukul 06.00–08.00 WITA.

Di pasar ini, pengunjung dapat menyaksikan sistem perdagangan tradisional, di mana barang ditukar dengan barang, tanpa uang sebagai alat pembayaran.

Selain itu, desa ini juga memiliki beragam produk UMKM yang menggugah selera. Sambal khas Warloka menjadi primadona.

Terutama yang dipadukan dengan hasil tangkapan nelayan seperti sambal ikan asap, abon ikan buaya, dan cumi asap.

Tak ketinggalan, desa ini juga dikenal dengan budidaya kepitingnya.

Jejak Sejarah di Batu Meja

Bagi pencinta sejarah, Desa Warloka Pesisir memiliki Situs Batu Meja, peninggalan megalitik yang dipercaya sebagai gerbang masuk nenek moyang orang Manggarai ke daratan Flores.

Situs ini menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya yang masih dijaga hingga kini.

Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo (BPOLBF), Frans Teguh, berharap bahwa tradisi yang telah diwariskan turun-temurun di Warloka dapat terus terjaga.

Menurutnya, pengembangan pariwisata berbasis budaya dan komunitas dapat membawa manfaat bagi masyarakat setempat.

“Desa Warloka Pesisir melengkapi keindahan Labuan Bajo dengan daya tarik yang autentik. Destinasi ini tidak hanya memperkaya pengalaman wisatawan, tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal,” ujar Frans, Sabtu pagi.

Pariwisata Berkelanjutan di Warloka

Untuk memastikan kenyamanan wisatawan, desa ini telah dilengkapi dengan pos keamanan yang dijaga bersama oleh pihak Pokdarwis.

Dengan sistem pengawasan yang terorganisir, wisatawan dapat menjelajahi keindahan alam dan budaya Warloka dengan rasa aman.

Dengan segala daya tariknya, Desa Warloka Pesisir bukan sekadar destinasi tambahan, melainkan potongan mozaik yang memperkaya Labuan Bajo sebagai surga wisata Indonesia.

Pos terkait