Wisata Nonpendakian di Rinjani Ditutup Sementara Akibat Cuaca Ekstrem

Wisata Nonpendakian
Suasana alam di lereng pegunungan Rinjani. (Dok.Pixabay.com)

TURISIAN.com – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menutup sementara sejumlah destinasi wisata nonpendakian di kawasan Gunung Rinjani.

Keputusan ini diambil menyusul cuaca ekstrem yang dipicu oleh Bibit Siklon Tropis Invest 96S pada Februari 2025.

“Penutupan berlaku mulai 10 Februari 2025 hingga batas waktu yang belum ditentukan,” ujar Kepala Balai TNGR NTB, Yarman, di Mataram, Selasa 10 Februari 2025.

Yarman menjelaskan, langkah ini diambil untuk memulihkan ekosistem di kawasan taman nasional sekaligus mengantisipasi dampak cuaca buruk.

BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Lombok melaporkan bahwa wilayah NTB sedang menghadapi gelombang atmosfer ekuatorial Rossby dan monsun Asia.

Dimana, situasi iniĀ  berpotensi memicu hujan lebat, angin kencang, hingga bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan pohon tumbang.

Sementara itu, sejumlah destinasi wisata alam nonpendakian yang terdampak penutupan ini antara lain Air Terjun Jeruk Manis di Kecamatan Sikur.

BACA JUGA: Pendaki Gunung Rinjani Diminta Gercep, Ada Pembatasan Pembelian Tiket

Pemandian Sebau

Kemudian, Gunung Kukus di Kecamatan Pringgasela, serta Air Terjun Mayung Polak di Desa Timbanuh, Lombok Timur.

Sedangkan, sestinasi lain yang ditutup meliputi Tangkok Adeng di Kecamatan Lenek, Bornong Bike Park di Kecamatan Aikmel. Hingga Bukit Malang via Tombong Rebo di Kecamatan Wanasaba.

Pemandian Sebau, Savana Propok, Bukit Gedong, Air Terjun Mangku Sakti via Desa Sajang, dan Desa Sambik Elen di Kecamatan Bayan juga masuk dalam daftar penutupan.

Selain itu, jalur sepeda di Desa Sembalun turut ditutup sementara.

Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengutamakan keselamatan.

“Penutupan ini semata-mata demi keamanan bersama,” kata Yarman. ***

Pos terkait