Tingkat Hunian Hotel Cianjur Merosot Tajam di Libur Nataru 2025

Hotel Cianjur
Suasana lengang Jalan Raya Puncak Ciloto, Cipanas, Cianjur. Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, okupansi hotel wi wilayah ini turun dratis. (Foto: Turisian.com/Adisas)

TURISIAN.com – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 tak membawa angin segar bagi industri hotel Cianjur, Jawa Barat.

Tingkat hunian hotel tercatat hanya mencapai 33 persen. Jauh merosot dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang menyentuh angka 60 persen.

Nano Indrapraja, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cianjur, menyebut situasi ini sebagai alarm bagi sektor pariwisata lokal.

“Tahun lalu, beberapa hotel sudah penuh bahkan sebelum malam pergantian tahun. Tahun ini, tingkat okupansi justru stagnan karena minimnya wisatawan yang memilih menginap,” ungkap Nano, Kamis 2 Januari 2025.

Sementara itu, Puncak-Cianjur yang biasanya ramai pendatang kini lebih banyak disinggahi wisatawan harian.

Mayoritas pelancong datang untuk menikmati objek wisata dan segera kembali ke daerah asal.

Kekhawatiran terjebak antrean lalu lintas di kawasan Puncak menjadi alasan utama.

BACA JUGA: Petani Bunga di Cipanas Cianjur Bangkit Dari Keterpurukan, Menaruh Harapan Baru di Tengah Keindahan Alam

Sedangkan, pada libur Natal, tingkat hunian hotel hanya mencapai 37 persen dengan rata-rata lama menginap satu malam.

Beberapa hotel bahkan hanya mampu mengisi setengah kapasitasnya. Fenomena ini juga dirasakan di daerah lain yang mengandalkan sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi.

Villa Ilegal Jadi Kompetitor Tak Sehat

Menurut Nano, salah satu penyebab utama lesunya angka hunian adalah menjamurnya villa ilegal yang menawarkan harga miring dengan fasilitas lengkap.

“Villa ilegal ini merugikan hotel resmi yang harus memenuhi syarat izin operasi. Pemerintah daerah harus tegas menertibkan,” tegasnya.

Selain itu, minimnya agenda tahunan yang menarik wisatawan turut menjadi masalah. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Ttak banyak kegiatan besar yang digelar pemerintah daerah selama periode Nataru.

Optimisme di Tengah Tantangan

PHRI Cianjur berharap tahun 2025 menjadi momentum kebangkitan. Kolaborasi dengan pemerintah daerah diharapkan bisa melahirkan lebih banyak kegiatan tahunan yang mampu menarik wisatawan.

“Kami siap mendukung penuh setiap program untuk meningkatkan angka kunjungan,” pungkas Nano.

Dengan dinamika ini, sektor pariwisata Cianjur perlu strategi baru untuk kembali memikat wisatawan dan mendongkrak angka okupansi yang kini terpuruk. ***

Pos terkait