Riefky Dorong Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Lewat Program “Emak-Emak Matic”

Emak-Emak Matic
Menteri Ekonomi Kreatif Teuky Riefky Harsya foto bersama usai menutup program "Emak-Emak Matic" di Yogyakarta, Rabu 18 Desember 2024. (Foto: Dok.Kementerian Kreatif)

TURISIAN.com – Menteri Ekonomi Kreatif sekaligus Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/KaBekraf), Teuku Riefky Harsya, meluncurkan program inovatif bertajuk “Emak-Emak Matic” (Emak-Emak Melek Teknologi).

Program ini menjadi langkah strategis untuk mengajak perempuan. Terutama ibu rumah tangga, berkontribusi lebih besar dalam perekonomian melalui ekonomi kreatif.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 menunjukkan jumlah perempuan usia produktif di Indonesia mencapai 84,5 juta jiwa.

Namun, sekitar 43 persen dari mereka belum tergabung dalam angkatan kerja.

“Padahal, ini adalah potensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujar Riefky dalam keterangan pers, Kamis 19 Desember 2024.

Melalui “Emak-Emak Matic”, Kemenekraf menyasar pemberdayaan perempuan dengan pelatihan keterampilan digital, edukasi peluang ekonomi. Hingga dukungan menjadi kreator konten di daerah masing-masing.

BACA JUGA: West Java Women Empowerment Diharapkan Mampu Mendorong Skill Perempuan

Riefky optimistis, dengan peluang besar dalam industri kreator konten, ibu rumah tangga tetap bisa berdaya tanpa meninggalkan peran mereka di rumah.

“Kami berharap program ini membantu perempuan mendapatkan pemasukan tambahan sekaligus memutar roda ekonomi hingga ke pedesaan,” kata Riefky.

Tak main-main, ia menargetkan pelatihan bagi ratusan ribu perempuan hingga 2025 mendatang.

Acara peluncuran program ini turut menghadirkan sejumlah figur penting dari dunia teknologi dan ekonomi digital.

Antara lain, CEO & Founder Tribeliocom Denny Santoso, CEO Kasisolusi Deryansha, Director TikTok Shop Vony, serta CEO Educa Studio Andi Taru.

Sedangkan melalui “Emak-Emak Matic”, Kemenekraf berupaya membuktikan bahwa ekonomi kreatif dapat menjadi alat ampuh untuk memberdayakan perempuan. Sekaligus, menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kami ingin ilmu yang diberikan dalam pelatihan ini benar-benar dimanfaatkan secara optimal,” pungkas Riefky. ***

Pos terkait