Libur Nataru 2024, DIY Dibanjiri 9 Juta Pelancong, Siaga Bencana Hidrometeorologi

Libur Nataru 2024
Pantai Pok Tunggal di Yogayakarta ini menjadi salah satu spot menarik bagi wisatawan yang ingin menghabiskan libur akhir tahun. (Foto: Dok. Pixabay.com)

TURISIAN.com — Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diprediksi akan dibanjiri sembilan juta pendatang selama libur Nataru 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Angka itu naik tipis dari tahun lalu, yang mencapai 8,9 juta orang.

“Penduduk asli DIY hanya 4,2 juta. Banyak sekali ya,” ujar Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Pakualam X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin, 16 Desember 2024.

Pakualam X menyebut lonjakan pelancong kali ini dihadapkan pada risiko bencana hidrometeorolog.

Sebuah,  bencana akibat pengaruh cuaca ekstrem, seperti banjir, angin kencang, dan tanah longsor.

“Kita dalam kondisi darurat siaga bencana. Apalagi banyak destinasi wisata DIY berpotensi terdampak,” katanya.

Pemerintah DIY, lanjut Pakualam, fokus pada langkah pencegahan, terutama terkait keselamatan di area wisata perairan.

BACA JUGA: Ingin Liburan Tahun Baru di Yogyakarta? Catat Jadwal Kereta Rute Jakarta-Jogya Ini

“Dalam waktu dekat, sulit untuk menangani semuanya secara menyeluruh. Jadi, pencegahan melalui penambahan rambu-rambu kami prioritaskan,” ujar dia.

Sementara itu, Dinas Pariwisata (Dispar) DIY memperkirakan tiga juta dari sembilan juta orang yang melintas akan berkunjung ke destinasi wisata Yogyakarta.

“Proyeksinya 3,3 juta orang akan menikmati berbagai objek wisata,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispar DIY, Aria Nugrahadi.

Dari jumlah tersebut, sekitar 1,1 juta wisatawan diperkirakan akan bermalam di berbagai akomodasi DIY.

Aria mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah inovasi guna memberikan kenyamanan bagi para wisatawan, salah satunya layanan CCTV real time.

Sedangkan, layanan ini terintegrasi dengan Jogja Istimewa Televisi dan ditempatkan di lobi hotel.

“Melalui akses ini, wisatawan bisa memantau destinasi wisata secara real time. Mereka dapat mengetahui apakah cuaca di tujuan wisata sedang cerah, hujan, atau bahkan sudah ramai,” ujar Aria.

Langkah ini diharapkan dapat membantu wisatawan merencanakan kunjungannya dengan lebih efektif.

Khususnya, di tengah ancaman cuaca ekstrem selama musim libur Nataru 2024. ***

Pos terkait