TURISIAN.com – Survei SiteMinder’s Changing Traveller Report 2025 mengungkap perubahan tren wisata 2025 orang Indonesia.
Tahun depan, 78 persen wisatawan Indonesia diprediksi akan menghabiskan sebagian besar, atau bahkan seluruh waktu, di hotel selama berlibur.
Angka ini jauh melampaui rata-rata global yang hanya 51 persen, meski masih di bawah India yang mencatat 80 persen.
Preferensi wisatawan tak lepas dari daya tarik hotel sebagai destinasi utama.
Menurut Rio Ricardo, Country Manager SiteMinder untuk Indonesia, ini adalah peluang sekaligus tantangan bagi pelaku industri akomodasi.
“Hotel perlu berinovasi untuk menjawab kebutuhan tamu yang semakin beragam. Banyak hotel masih bingung bagaimana meningkatkan omzet,” katanya saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Selasa, 12 November 2024.
Kamar dengan Pemandangan Jadi Favorit
Daya tarik utama bagi wisatawan Indonesia adalah pemandangan kamar. Sekitar 56 persen responden menyatakan faktor ini penting dalam memilih tempat menginap.
Fasilitas lain seperti televisi atau audio juga jadi pertimbangan bagi 43 persen wisatawan, sementara 42 persen menginginkan kamar dengan bathtub.
BACA JUGA: Kawasan Tebing Breksi, Destinasi Ngabuburit Paling Trendi di Yogyakarta, Kini Diserbu Wisatawan
Menariknya, hanya 33 persen wisatawan Indonesia yang memilih kamar tipe standar, lebih sedikit dibanding rata-rata global yang mencapai 46 persen.
Ini menunjukkan preferensi terhadap pengalaman yang lebih personal dan spesial selama menginap.
Profil Wisatawan: Dominasi Generasi Millennial
Survei yang melibatkan 878 responden Indonesia ini menunjukkan dominasi generasi Millennial (28-43 tahun) sebesar 49 persen.
Sementara itu, Generasi Z (18-27 tahun) menyusul di angka 22 persen, sementara 28 persen berasal dari generasi X (44-59 tahun).
Sedangkan, tren wisata 2025 generasi Baby Boomer, yang kini berusia 60 tahun ke atas, hanya menyumbang 2 persen.
Dengan data ini, stakeholder di industri perhotelan diharapkan dapat memahami kebutuhan tamu dengan lebih baik.
Dari kamar yang menyuguhkan pemandangan memikat hingga fasilitas premium. Tren ini tak sekadar mengubah kebiasaan wisatawan.
Tetapi juga mendefinisikan ulang konsep liburan di masa depan.