Tarif Masuk untuk Wisatawan di Taman Nasional Komodo Naik, Ini Harganya

Tarif Masuk untuk Wisatawan
Pulau Padar di kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur. (Dok.Unsplash.com/Go to Fajruddin Mudzakkir's profile Fajruddin Mudzakkir)

TURISIAN.com – Sejak akhir  Oktober 2024 lalu, Balai Taman Nasional (TN) Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi menaikkan tarif masuk untuk wisatawan.

Kenaikan ini tak hanya memengaruhi biaya masuk, tetapi juga menyederhanakan struktur tiket. Yakni, dengan menggabungkan beberapa paket kegiatan ke dalam satu tiket terintegrasi.

Untuk wisatawan nusantara (wisnus), tiket masuk pada hari kerja kini menjadi Rp 50.000, naik dari sebelumnya Rp 35.000.

Saat akhir pekan atau hari libur, tarif naik lebih signifikan menjadi Rp 75.000.

BACA JUGA: Bandara Komodo Naik Kelas jadi International Airport, Ada Petugas Imigrasi Khusus

Tiket tersebut sudah mencakup kegiatan trekking, pengamatan satwa liar, hingga snorkeling, yang sebelumnya dikenakan biaya terpisah.

Sebelum aturan baru ini berlaku, tiket masuk TN Komodo hanya Rp 7.500 pada hari libur dan Rp 5.000 pada hari kerja.

Itu belum termasuk biaya tambahan untuk berbagai kegiatan. Seperti trekking (mulai Rp 5.000), pengamatan kehidupan liar (mulai Rp 10.000), dan snorkeling (mulai Rp 15.000).

Sementara itu,  untuk wisatawan mancanegara (wisman), tarif baru ditetapkan sebesar Rp 250.000 per orang, berlaku sepanjang minggu. Baik hari kerja maupun hari libur.

BACA JUGA: Penutupan Taman Nasional Komodo tak Bakal Pengaruhi Wisman Maupun Wisnus

Trekking hingga Snorkeling

Tiket ini juga sudah mencakup akses ke seluruh kegiatan populer di kawasan taman nasional, dari trekking hingga snorkeling.

Sedangkan, Rawuh Pradana, staf Balai TN Komodo, menegaskan bahwa perubahan ini bertujuan menyederhanakan pengalaman wisatawan.

BACA JUGA: Dibalik Keajaiban Pulau Komodo, Tersimpan Misteri yang Tetap Bikin Penasaran

“Dengan tarif baru, kami ingin mengurangi kebingungan terkait jenis tiket. Wisatawan kini hanya perlu membayar tiket masuk tanpa khawatir ada tambahan biaya untuk aktivitas tertentu,” jelasnya pada Senin, 4 November 2024.

Hendrikus Siga, Kepala Balai TN Komodo, menyebutkan bahwa kebijakan tarif ini merupakan langkah efisiensi, meski berujung pada kenaikan harga yang signifikan.

“Kami ingin memberikan layanan yang lebih simpel dan terintegrasi bagi wisatawan. Ini juga membantu dalam pengelolaan kawasan, karena semakin banyak wisatawan yang tertarik mengeksplorasi lebih dari sekadar pemandangan alam,” tuturnya.

Pos terkait