TURISIAN.com – Pasar Baru Trade Center (PBTC) Kota Bandung terus menggeliat. Jumat, 16 Agustus 2024, sebuah outlet kain grosir bernama Modis resmi membuka outlernya di lantai 2 gedung legendaris ini.
Pemilik toko, Troy Sunjaya—akrab disapa Jack—secara simbolis memotong pita peresmian, menandai kehadiran Modis di salah satu pasar tertua dan terbesar di Jawa Barat.
Acara pembukaan tersebut juga dihadiri oleh Direktur Operasional PT Dam Sawarga Maniloka Jaya (DSMJ), Irwin Tan, serta Direktur Marketing Untung BW.
BACA JUGA: Pasar Tradisional Ini Dipugar, Berpotensi Menjadi Objek Wisata
Kehadiran Modis tak hanya menambah ragam pilihan kain di PBTC. Tetapi juga membuktikan bahwa Pasar Baru masih memiliki magnet kuat bagi para pedagang dan pembeli.
“Tentu saja, kami sangat senang bisa hadir di sini, melayani kebutuhan masyarakat akan berbagai produk kain,” ujar Jack penuh antusias.
Sementara itu, Untung BW menambahkan bahwa pembukaan Modis menjadi sinyal positif bahwa Pasar Baru tetap diminati.
BACA JUGA: Pasar Kangen Hadirkan Berbagai Makanan Tradisional Nusantara, Ini Tempatnya
“Tren pengunjung saat ini menunjukkan peningkatan yang signifikan,” jelas Untung.
Sedangkan, tak butuh waktu lama, setelah resmi dibuka, Modis sebagai outlet kain grosir langsung diserbu pengunjung.
Menjawab Kebutuhan Fashion
Dengan menawarkan beragam kain, mulai dari Batik, Tile, Polisan, hingga Brukat dan bahan celana, Modis seolah menjawab kebutuhan fashion masyarakat Bandung.
Pasar Baru, yang terletak di Jalan Otto Iskandardinata No. 152, memang tak pernah kehilangan pamornya. Sejak zaman kolonial Belanda, pasar ini telah menjadi pusat perbelanjaan favorit.
BACA JUGA:47 Hotel di Kota Bandung Diserang Hacker, Menipu Calon Pemesan Kamar
Meski sempat berpindah lokasi akibat kebakaran pada 1842, Pasar Baru terus bertransformasi, termasuk dengan konsep modern yang diterapkan pada tahun 2001.
Kini, dengan lebih dari 3.500 pedagang yang masih bertahan, PBTC tetap menjadi jantung perdagangan Kota Kembang.
Dan kehadiran Modis menjadi bukti bahwa pasar ini masih jauh dari kata sepi, bahkan terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman. ***