PSMTI Dukung Penuh Kebijakan Ketahanan Pangan Nasional

Kebijakan Ketahanan Pangan
Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) menggelar Rapat Pimpinan, Panitia Rakernas ke-20 dan HUT ke-26 PSMTI di Hotel JS Luwangsa, Jakarta, Jumat 2 Agustus 2024. (Foto: Dok.PSMTI)

TURISIAN.com – Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan pemerintah. Khususnya,  dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.

“Anggota kami di berbagai daerah banyak yang bergerak di sektor pertanian. Kami siap mendukung program ketahanan pangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka,” ujar Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta di Jakarta, Sabtu 3 Agustus 2024.

Hal senada juga disampaikan Henry Husada, selaku Wakil Ketua Umum (WKU) PSMTI Koordinator Wilayah (Korwil) Jawa Barat-DKI Jakarta. Bahwa, pihaknya segela mensosialisasikan kebijakan organisasi tersebut.

BACA JUGA: Singkronisasi Data Terpusat di Pamerkan Diskominfo Jabar di Event Ini

“Tentu saja, apa yang disampaikan Ketua Umum (PSMTI) akan akan kami tindaklanjuti ditingkat daerah. Kami akan mendukung penuh program ketahanan pangan ini,” kata Henry–yang juga CEO Kagum Group ini.

PSMTI melihat salah satu upaya penting untuk mendorong ketahanan pangan adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pertanian.

Tantangan terbesar saat ini adalah kurangnya minat generasi milenial dan Z untuk terjun ke bidang ini.

BACA JUGA: Festival Budaya Tionghoa Jadi Unique Selling Point Kota Medan

Padahal, dari sisi teknologi dan luas lahan, Indonesia tidak kalah dengan negara tetangga.

Sementara itu, kurangnya generasi penerus yang tertarik menggarap sektor pertanian menjadi perhatian PSMTI.

Oleh sebab itu, dalam Rakernas ke-20, PSMTI berencana mengundang Menteri Pertanian dan perwakilan dari Prabowo-Gibran untuk memberikan materi.

Terutama terkait, dengan  program ketahanan pangan, serta membuka peluang tukar pendapat agar program ini sukses.

BACA JUGA: Perayaan Hari Bakcang di Pontianak Bikin Heboh Guys, Ada Keseruan di Sungai Kapuas

Beberapa pengurus PSMTI foto bersama usai melaksanakan Rapat Pimpinan. (Foto: Dok.PSMTI(

Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Rakernas tersebut bertepatan dengan peringatan HUT ke-26 PSMTI dan penyelenggaraan ASEAN Chinese Clans Association (ACCA) ke-11.

Menurut Wilianto, isu ketahanan pangan sangat penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Dengan ketahanan pangan yang baik, generasi mendatang akan tumbuh sehat dan kuat, memungkinkan tercapainya target tersebut.

Sedangkan, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa ketahanan pangan masih menjadi tantangan besar.

BACA JUGA: iForte bersama BCA Hadirkan Event The Indonesian Broadway di JIExpo Theater

Luas panen padi pada 2023 tercatat 10,20 juta hektare, turun 255,79 ribu hektare atau 2,45 persen dibandingkan 2022.

Produksi padi pada 2023 juga diperkirakan menurun menjadi 53,63 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), turun 1,12 juta ton GKG. Atau 2,05 persen dibandingkan produksi 2022.

Di DKI Jakarta, luas panen padi pada 2021 hanya 578 hektare, turun dari 934 hektare pada 2020.

Produksi padi pada periode yang sama juga turun dari 4.658 ton menjadi 3.468 ton.

BACA JUGA: Animo Masyarakat Ikut Event Pocari Sweat Run 2024 Cukup Tinggi, Ini Kata Pj Gubenur Bey

Untuk membangkitkan sektor pertanian dalam rangka mendukung kebijakan ketahanan pangan nasional, diperlukan varietas unggul yang tahan cuaca ekstrem.

Termasuk, ketersediaan pupuk yang memadai, serta peningkatan kegiatan penyuluhan pertanian untuk mengatasi penyakit dan hama tanaman.

PSMTI berkomitmen untuk memberikan sumbang saran dan pendapat. Hal ini guna mewujudkan program ketahanan pangan.

Utamanya,  melalui pemanfaatan teknologi yang dapat meningkatkan produksi pertanian. ***

Pos terkait