Kebakaran di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Wisatawan Tetap Bisa Masuk

Taman Nasional Bromo
Penunggang kuda saat melintasi Savana di Gunung Bromo. (Dok.Pixabay.com)

TURISIAN.com – Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) kembali dirundung duka. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda wilayah sekitar Puncak Lempitan.

Atau, tepatnya  di sebelah timur-selatan Puncak Lamen, Resort Pengelolaan Taman Nasional (PTN) Wilayah Gunung Penanjakan.

Septi Eka Wardhani, Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS, mengonfirmasi kejadian ini.

“Kebakaran teridentifikasi sejak Rabu (19/6/2024) sekitar pukul 17.30 WIB,” ujarnya dalam pernyataan resmi, Kamis 20 Juni 2024.

Sementara itu, petugas BB TNBTS berjumlah 20 orang, segera dikerahkan untuk memadamkan api. Mereka menggunakan kendaraan roda dua, jet shooter, gepyog, dan sabit.

BACA JUGA: Gunung Bromo akan Ditutup Karena Ada Kegiatan Ritual, Sampai Kapan?

Setelah berjibaku selama hampir satu hari penuh, akhirnya api berhasil dijinakkan pada pukul 11.00 WIB hari Kamis.

“Kami masih melakukan proses pendinginan di area yang terbakar menggunakan air dari jet shooter,” jelas Septi.

Saat ini, petugas juga sedang menganalisis dan mengidentifikasi luas area yang terdampak kebakaran.

Di sisi lain, Ketua Tim Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar TNBTS, Hendra, mengaku belum mengetahui penyebab kebakaran tersebut.

“Kami masih melakukan identifikasi untuk mengetahui penyebabnya. Fokus kami saat ini adalah memastikan penanganan kebakaran sampai benar-benar padam,” tegasnya.

BACA JUGA: Kunjungan Wisatawan ke Gunung Bromo Masih Drop, Ini Angkanya

Meski demikian, Hendra memastikan bahwa aktivitas wisata di kawasan Bromo tidak terganggu oleh kejadian ini.

Lokasi kebakaran cukup jauh dari destinasi wisata yang sering dikunjungi turis. Sehingga para pengunjung tetap bisa menikmati keindahan Bromo dengan aman.

Petugas BB TNBTS terus berjaga dan melakukan pendinginan pasca kebakaran. Langkah ini diambil untuk mencegah kemungkinan api kembali berkobar.

Dokumentasi dari Balai Besar TNBTS menunjukkan petugas yang masih bersiaga di lapangan, memastikan tidak ada titik api yang tersisa.

Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan. Dimana,  bisa terjadi kapan saja dan merusak ekosistem berharga di kawasan konservasi seperti TNBTS. ***

Pos terkait