TURISIAN.com – Mengunjungi destinasi wisata di Sumatera Utara, rasanya masih ada yang kurang kalau tidak mampir ke Pasar Buah Berastagi.
Berlokasi di Jalan Gundaling, Tambak Lau Mulgap I, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo pasar. Atau masyarakat setempat menyebutkan Pajak Berastagi ini, menjual berbagai macam buah, bahkan ubi.
Sebagai kawasan puncak Sumatera Utara atau sekitar 50 km dari Kota Medan, destinasi juga memiliki memiliki cukup banyak spot-spot yang juga bisa dikunjungi.
Beberapa waktu lalu, Turisian.com berkesempatan menyambangi Pasar Berastagi. Wilayah dataran tinggi ini sangat kaya akan hasil pertanian.
BACA JUGA: Festival Budaya Tionghoa Jadi Unique Selling Point Kota Medan
Makanya, kalau kalian berkunjung ke Berastagi, belum lengkap rasanya bila tidak mencoba hasil pertanian yang ada.
Satu hal lagi, Pasar Buah Berastagi ternyata sudah berumur lebih dari 200 tahun. Jaman dulu Pasar Buah Berastagi hanya merupakan pasar yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari. Layaknya, pasar pada umumnya.
Namun seiring dengan berkembanganya zaman, menjadikan Kota Berastagi sebagai salah satu tujuan wisata.
Jam Operasional
Saat ini, Pasar Berastagi terlihat lebih rapi dan baik. Pemerintah memang memutuskan untuk mengkhususkan pasar tersebut hanya menjual buah dan semacamnya saja.
BACA JUGA: Jatinangor Nasional Flower Park bakal Menjadi Kawasan Wisata Unggulan Sumedang
“Mari pak, coba dulu jeruknya. Dijamin manis. Kalau gak, gak usah dibeli,” kata Boru Nangsia menawarkan dagangannya.
Harga di Pasar Buah Berastagi pun bervariasi. Mulai dari Rp.50.000 sampai ratusan ribu. Jam operasional mulai dari pukul 08.00 WIB sampai 20.00 WIB.
Yang jelas berada di Pasar Berastagi seolah kita sedang memasuki tempat wisata. Banyak pilihan berbelanja berbagai macam hasil alam yang dipetik langsung dari kebun penduduk.
Seperti buah jeruk, buah markisa, buah manggis, buah stroberi, sayur sawi, dan lain sebagainya.
Kalian benar-benar akan dimanjakan dengan surganya buah dan sayur dari hasil panen pribumi setempat.
BACA JUGA: Libur Lebaran di Padang? Jangan Lupa Kunjungi Masjid Raya Sumatera Barat
Buah pepino dan kesemek menjadi mahkota dari pasar ini, karena menjadi buah yang paling diminati oleh pengunjung.
Tidak hanya kaya dengan manfaat bagi tubuh saja, buah ini juga sulit untuk dicari jika di pasar-pasar lainnya.
Bahkan juga ada tanaman, bibit bunga serta souvenir unik yang jarang ada di tempat lain.
Naik Kereta Kuda
Jika di Penatapan Berastagi wisatawan bisa menikmati jagung bakar dengan ditemani udara yang sejuk. Di Pasar Buah Berastagi juga menyediakan sajian yang sama.
BACA JUGA: Kemegahan Istana Maimun Medan, Peninggalan Kesultanan Deli yang Dibangun 1891
Bedanya, para wisatawan bisa mencicipi jagung bakar atau jagung rebus dengan suasana kelucuan dari kuda yang sangat jinak.
Tidak hanya itu, wisatawan juga diizinkan menaiki kereta kuda atau yang biasa warga setempat sebut Sado.
Sado merupakan kereta kuda yang biasanya menjadi ciri khas di Kota Berastagi. Sang kusir akan membawa berkeliling Kota Berastagi.
Mulai dari Tugu Perjuangan hingga ke Tugu Kol dengan Rp100.000,- per sekali putaran. Menaiki delman dijamin bikin ketagihan. Sebab, kereta kuda jarang ada di tempat wisata lainnya.
Dan sejak lama telah menjadi ciri khasnya Pasar Buah Berastagi dan Taman Mejuah-juah Kota Berastagi.
Bagaimana Sobat Turisian? Berminat berkunjung ke Berastagi?